REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat turut buka suara atas tuduhan Demokrat versi KLB tentang kasus korupsi Proyek Hambalang. Melalui juru bicaranya, Demokrat menyanggupi dan siap jika kasus korupsi dalam proyek Hambalang kembali diusut.
"Partai Demokrat memiliki sikap tegas dan jelas terkait Hambalang. Pertama, silakan jika para penegak hukum ingin membuka kasus ini kembali," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra dalam siaran pers, Jumat (26/3).
Dengan catatan, kata dia, proses hukumnya harus dilakukan secara terang-benderang seperti di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Jangan ada keraguan dalam mengusut kembali kasus ini jika dirasa memang diperlukan. Jangan tebang-pilih," tegasnya.
Kedua, lanjut Herzaky, apabila mereka memiliki bukti baru dari kasus tersebut supaya segera diserahkan kepada penegak hukum terkait untuk membantu pengungkapan kasus kembali. Namun, jika tidak memiliki bukti tersebut Herzaky menyarankan untuk tidak menebar fitnah kepada Demokrat.
"Jika memang tidak punya bukti apa-apa, jangan sibuk menebar fitnah dan hoaks. Sebaiknya diam saja, daripada mengotori ruang publik dengan kata-kata yang tak bermanfaat," ucapnya.
Ketiga, ia menghimbau kepada para begal politik yang tergabung dalam gerombolan pelaku GPK-PD dan KLB ilegal, untuk tidak membuat narasi-narasi kosong apalagi bohong dan fitnah. Jangan seperti yang dikatakan pepatah lama, tong kosong nyaring bunyinya. "Bunyinya saja besar, tapi tak ada isinya. Berhenti mencari sensasi yang tidak penting dan hanya melempar kegaduhan di masyarakat," ungkapnya.
Baca juga : 'Max Sopacua Itu Ibarat Menepuk Air Terpercik Muka Sendiri'
Bersama Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum AHY, tambah Herzaky, akan bekerja nyata untuk membantu rakyat yang sedang susah. Ia juga mengajak untuk saling sumbang saran dan memberikan solusi untuk permasalahan bangsa dan menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif.
"Mari kita semua, menjaga iklim negeri ini tetap sejuk. Menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap kondusif. Bersama-sama, kita selamatkan demokrasi di negeri ini," tambah Herzaky.