Kamis 25 Mar 2021 18:37 WIB

Tahun Depan, Sukabumi Masih Prioritaskan Tangani Pandemi

kendala perkotaan termasuk kondisi pandemi jangan membuat lemah dan pasrah

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri presentasi dan wawancara top 6 Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS) 2021 di Balai Kota Sukabumi, Rabu (24/3).
Foto: riga nurul iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri presentasi dan wawancara top 6 Kompetisi Inovasi Kota Sukabumi (KIKS) 2021 di Balai Kota Sukabumi, Rabu (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Perencanaan pembangunan di Kota Sukabumi pada 2022 masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19. Hal ini menyangkut pada bidang layanan kesehatan maupun pada pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19.

Hal ini mengemuka dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sukabumi tahun 2022, di Hotel Horison Kota Sukabumi, Kamis (25/3). Di mana Musrenbang tahun ini diselenggarakan secara hybrid dengan menghadirkan 30 undangan yang telah menerapkan protokol kesehatan serta 389 undangan virtual yang telah terkoneksi melalui zoom.

"Musrenbang mampu menjadi cara atau sebuah jalan menghubungkan antara pemerintah dengan masyarakat," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Dimana pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan berbagai kebutuhan yang diinventarisir baik melalui musrembang kelurahan, kecamatan hingga reses anggota DPRD.

Musrembang kota ini lanjut Fahmi, meramu semua dalam proses kesepakatan musrenbang 2022 untuk Sukabumi kita yakni kota yang dicintai. Momen ini pula mempertegas perencanaan didasari dan disadari untuk menata sebuah kota, karena memiliki karakteristik berbeda dengan luasan terbatas 48 km persegi dan jumlah penduduk 355 ribu jiwa serta sumber daya alam terbatas. "Karakteristik perkotaan bisa dimaksimalkan dengan potensi yang ada," kata wali kota. Selama 2020 dan 2021 serta 2022 mendatang masalah pandemi memiliki pengaruh dalam menata kota.

Namun kata Fahmi, apa yang menjadi kendala perkotaan termasuk kondisi pandemi jangan membuat lemah dan pasrah dengan situasi dan jangan tidak mendesain perencanaan yang terbaik. Di tengah keterbatasan ini ada kunci keberhasilan yakni sinergitas dan kebersamaan.

Intinya sinergitas dalam musrenbang adalah sebuah cara menyatukan berbagai elemen yang ada di Sukabumi baik organissi profesi, pelaku perbankan yang dikenal hexahelik yakni akademisi, bisnis, komunitas, government, media dan industri keuangan.

Harapannya kebersamaan yang dirancang ini untuk semakin memasifkan pertumbuhan kota. Sehingga bisa meraih solusi tepat dengan mengenali potensi kota yang bisa di ekplore. "Kebijakan penanganan pandemi dan vaksinasi Covid-19 pada 2022 tetap menjadi prioritas," kata Fahmi. Termasuk upaya pencapaian indikator makro seperti angka harapan hidup, pengentasan kemiskinan dan pengangguran dan lain sebagainya.

Rencananya pada 2022 ada sejumlah sarana dibangun seperti gedung BPBD, PKB serta optimalisasi terminal Tipe A dan C. Selain itu perbaikan rutilahu, pembangunan gedung parkir, pembangunan SCH, gedung pusat budaya, dan kawasan wisata Rengganis serta pedesterian.

Sekda Kota Sukabumi sebagai Ketua pelaksana Musrenbang Dida Sembada mengatakan, tema pembangunan pada 2022 yang merupakan fase ke empat yakni pemantapan daya saing daerah menuju kualitas kehidupan masyarakat yang unggul. Peserta musrenbang sekitar 400 orang baik langsung dan daring yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement