Selasa 23 Mar 2021 21:50 WIB

Penyintas Covid-19 Diminta Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Lebih dari 1.500 pasien dan nakes bermain angklung saat setahun melawan covid digelar

Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan bersama pasien COVID-19 memainkan angklung untuk memperingati satu tahun beroperasinya wisma atlet dalam penanganan pasien COVID-19.
Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
Sejumlah tenaga kesehatan memainkan angklung di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3/2021). Sebanyak 1.500 tenaga kesehatan bersama pasien COVID-19 memainkan angklung untuk memperingati satu tahun beroperasinya wisma atlet dalam penanganan pasien COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayjen TNI Tugas Ratmono selaku Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran meminta penyintas (pasien sembuh) Covid-19 untuk tetap mematuhi dan turut mensosialisasikan protokol kesehatan di masyarakat. "Jangan lupa setelah teman-teman, bapak/ibu sekalian, adik-adik kembali dari tower (gedung) 4,5,6, dan 7, mari kita suarakan kepada mereka semuanya untuk selalu patuh memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Tugas Ratmono dalam sambutan peringatan satu tahun perjuangan melawan Covod-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Selasa (23/3).

Ia juga meminta agar tetap terus bahu-membahu antara petugas tenaga kesehatan dan masyarakat bersatu-padu untuk melawan Covid-19 agar pandemi segera berakhir. "Semoga kita mempunyai kekuatan untuk segera menyelesaikan, menuntaskan pandemi Covid-19 dari bumi Indonesia yang tercinta," ucapnya.

Baca Juga

Dalam peringatan yang diinisiasi Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu, lebih dari 1.500 pasien dan tenaga kesehatan bermain angklung. "Angklung yang sore ini dimainkan, teman-teman pegang di sini adalah tanda kebersamaan, mudah dimainkan dan di bawah bimbingan yang tepat akan meningkatkan kekompakan dan kesatuan kita," kata Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid.

Angklung yang disediakan dalam peringatan itu dibeli dari para perajin agar dapat kembali bangkit di tengah pandemi. "Acara ini bukanlah foya-foya, bukanlah menghambur-hamburkan uang, banyak kawan kita di luar sana juga menunggu agar ekonomi bisa bangkit kembali. Ini hanya salah satu kontribusi kecil dari kita, angklung yang teman-teman pegang itu dibuat oleh para perajin yang sekarang juga ingin bangkit," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement