Kamis 18 Mar 2021 11:51 WIB

Janji Yasonna Tetap Objektif dan Tawa Yusril

Yasonna menyatakan Kemenkumham telah menerima dokumen KLB Demokrat Deli Serdang.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/3). Rapat tersebut juga membahas terkait dualisme Partai Demokrat. (ilustrasi)
Foto:

Di tengah upaya pengesahan hasil KLB Demokrat Deli Serdang, muncul isu Demokrat kubu Moeldoko menggaet ahli hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacaranya. Namun, hal itu belum dibenarkan oleh Yusril.

"Baru kabar burung tuh. Faktanya belum ada," kata Yusril saat dikonfirmasi Republika.co.id pada Rabu (17/3) perihal statusnya menjadi pengacara Demokrat versi KLB.

Republika.co.id sempat coba melampirkan berita yang memuat kabar penunjukan Yusril sebagai pengacara Demokrat versi KLB. Namun, ia lagi-lagi membantahnya dengan menolak mengakui kebenaran berita itu.

"Beritanya bohong tuh," ujar mantan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf di 2019 itu.

Yusril juga enggan memberi tanggapan lebih lanjut soal pencatutan namanya sebagai pengacara Demokrat versi KLB. Ia hanya menganggap kabar itu sekadar candaan.

"Enggak ada tanggapan. Saya ketawa saja," ucap Yusril.

Yusril yang berpengalaman dalam bidang hukum tata negara tak merasa pencatutan namanya digunakan untuk menjatuhkan mental Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Masa nama saya bisa dipakai buat nakutin orang? Memangnya saya hantu," kelakar Yusril.

Ketua Dewan Pembina Demokrat kubu Moeldoko, Marzuki Alie, juga membantah penunjukan Yusril sebagai pengacara kubunya. Ia sekaligus membantah keterlibatan pengacara kondang lain yang diisukan membela kubu Moeldoko.

"Enggak ada itu (penunjukan Yusril), Denny Kailimang juga enggak ada komunikasi sama sekali, dengan Petrus saya enggak tahu," kata Marzuki pada Republika.co.id, Rabu (17/3).

Marzuki menilai, isu penunjukan Yusril dan pengacara lain untuk membela kubu Moeldoko patut dipertanyakan kebenarannya. Ia sendiri mengaku tak tahu soal itu.

"Kabar ini hanya hoaks belaka," ucap mantan ketua DPR itu.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat hasil KLB, Max Sopacua, justru memiliki pernyataan berbeda dari Marzuki Alie. Ia membenarkan penunjukan para pengacara kondang guna membela kubu Moeldoko sekaligus memperoleh legalitas di Kemenkumham.

"Benarlah, masa bohong sih," ucap Max saat diminta konfirmasi perihal penunjukan Yusril, Denny Kailimang, dan Petrus Bala membela kubu Moeldoko.

Namun, sayangnya Max menolak memberi respons lebih lanjut soal harapan dan tugas yang diberikan kepada para pengacara kondang itu. "Itu bagiannya orang hukum," ujar Max

Kepala Bakomstra Partai Demokrat kubu AHY Herzaky Mahendra Putra enggan menyikapi isu pengacara kondang di kubu Demokrat Moeldoko. Menurutnya, empat pengacara yang diwacanakan tersebut juga belum dikonfirmasi bahwa mereka menjadi kuasa hukum Demokrat versi KLB.

"Baru Razman (Nasution) saja yang jelas setahu kami," ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (18/3).

Oleh sebab itu, pihaknya mengaku belum bisa mengomentari lebih jauh klaim kuasa hukum baru Demokrat versi KLB itu. Khususnya, ketika ada nama Yusril Ihza Mahendra yang disebut.

"Jadi, kami belum ada komentar," katanya menambahkan.

photo
DPD Demokrat yang Menolak Moeldoko - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement