Ia menambahkan, pihaknya kini masih melakukan penelusuran untuk mencari kasus lainnya dari klaster puskesmas. Ia juga mengimbau warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luat kota atau memiliki gejala Covid-19 untuk melaporkan diri. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan maksimal. "Terus terang saja, Jangan nutupin," kata dia. Sehingga penanganan bisa cepat.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, kasus di puskesmas itu pertama ditemukan pada Sabtu (13/3). Pelayanan puskesmas sempat ditutup selama tiga hari.
Menurut dia, penyebaran kasus di puskesmas tersebut diduga berawal dari petugas survailans yang sakit. Petugas tersebut kemudian menjalani tes usap (swab) dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah dilakukan penelusuran (tracing), ternyata banyak nakes lainnya yang terkonfirmasi positif Covid-19. Alhasil, pelayanan di puskesmas itu dihentikan sementara waktu untuk dilakukan sterilisasi.
Atang menyebutkan, saat ini pelayanan di Puskesmas Bantarkalong telah kembali berjalan. Namun, pelayanan belum pulih 100 persen.