Senin 15 Mar 2021 17:00 WIB

Setahun Sejak Jokowi Serukan Bekerja dari Rumah

Presiden pertama serukan masyarakat berkegiatan dari rumah pada 15 Maret 2020.

Warga melintas di depan mural bertema Covid-19 di Kemplayan, Solo, Jawa Tengah. Senin (15/3), menandai satu tahun sejak Presiden Joko Widodo menyerukan masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.
Foto:

Setahun setelah seruan untuk bertahan di rumah, Menkes Budi Gunadi Sadikin melaporkan, dalam dua bulan terakhir ini kasus aktif Covid-19 mengalami penurunan drastis. Selain sudah menekan angka kasus aktif, Menkes mengatakan angka kematian akibat Covid-19 dan keterisian tempat tidur di rumah sakit juga mengalami penurunan.  

"Angka ini konsisten juga dengan angka yang terjadi di dunia. Jadi, di seluruh dunia juga mengalami penurunan yang cukup tajam," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX, Senin (15/3).

 

Menkes pun memaparkan strategi penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan Indonesia. Budi menyebut, ada empat strategi yang dijalankan, yaitu penguatan sistem kesehatan publik, strategi deteksi, strategi terapeutik, dan vaksinasi.

"Keempat strategi ini yang kita jalankan sejak Februari kemarin untuk mengatasi pandemi ini dengan tujuan mengurangi laju penularan," ungkapnya.

Dalam rapat yang sama, hal senada juga disampaikan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo. Doni mengungkapkan bahwa angka kasus aktif Covid-19 berhasil ditekan pada dua-tiga bulan terakhir ini.  

"Sehingga, pada hari ini capaian terbaik kita sudah satu digit, 9,72 persen. Sementara, kasus aktif dunia berada pada posisi 17,34 persen," ujarnya.

Namun, Doni mengungkapkan, angka kematian di Indonesia masih berada di atas angka kematian global. Selisihnya yaitu sekitar 0,49 persen. "Ini yang menjadi perhatian Bapak Presiden bagaimana caranya angka kematian ini bisa kita tekan lagi," ucapnya.

 

Sementara itu, Doni memaparkan, angka kesembuhan di Indonesia juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Angka kesembuhan Indonesia masih berada jauh di atas kesembuhan global, yaitu di angka 87,58 persen.

Satu kabar baik lagi diungkapkan Doni, yaitu kasus kematian dokter menurun signifikan. Bukti menurunnya angka kematian dokter terlihat setelah pemerintah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk dokter dan tenaga kesehatan pada Januari lalu.

"Setelah adanya program vaksinasi pemerintah yang dilakukan Kemenkes atas perintah Bapak Presiden dan juga upaya satgas membentuk bidang perlindungan nakes, alhamdulillah angka kematian dokter dan nakes mengalami penurunan signifikan," kata Doni.

Doni mengatakan, tingginya angka kematian di Indonesia disebabkan adanya libur panjang. Saat libur panjang, terjadi kasus aktif cukup tinggi yang menyebabkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit mencapai hampir 100 persen di sejumlah provinsi yang ada di Pulau Jawa dan Bali pada Desember-Januari lalu.

"Ketika terjadi kasus aktif tinggi pada Januari dan Februari, kemudian kita memperhatikan angka BOR (bed occupancy rate) rumah sakit yang mencapai hampir 100 persen di sejumlah provinsi yang ada di Pulau Jawa dan Bali, maka angka kematian dokter meningkat," ujarnya.   

Selain vaksinasi, adanya PPKM mikro juga berdampak signifikan terhadap turunnya angka kematian dokter dan tenaga kesehatan. Doni menilai banyaknya kasus aktif yang terjadi selama libur panjang menjadi pembelajaran pemerintah untuk melakukan pembatasan.

"Dengan strategi yang terakhir, yaitu melarang para pegawai pemerintah, seperti ASN, BUMN, dan juga TNI untuk tidak bepergian ke luar kota, ini ternyata sangat efektif," tutur Doni.

Ia pun meminta agar Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengimbau karyawan swasta untuk tidak juga melakukan bepergian ke luar kota. Cara tersebut dinilai efektif dalam menekan angka penularan Covid-19.

"Ke depan, strategi ini harus jadi pelajaran kita semua untuk bisa menekan kasus Covid, maka yang kita lakukan adalah pembatasan," ujarnya.

photo
Tips jelang vaksinasi Covid-19. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement