Jumat 12 Mar 2021 16:00 WIB

Bekerja atau Berwirausaha? UBSI Tasikmalaya Siapkan Keduanya

Lulusan Universitas BSI tidak hanya terpaku mencari pekerjaan.

Universitas BSI Tasikmalaya menyiapkan lulusannya untuk bekerja maupu maupun berwirausaha.
Foto: Dok UBSI
Universitas BSI Tasikmalaya menyiapkan lulusannya untuk bekerja maupu maupun berwirausaha.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Kebanyakan perguruan tinggi berorientasi pada penyiapan lulusannya untuk segera bekerja. Namun dewasa ini fenomena peningkatan angka pengangguran terdidik terus-menerus meningkat dikarenakan banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak dapat terserap di dunia kerja atau terbatasnya lapangan pekerjaan.

“Menyadari fakta tersebut, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) memberikan alternatif lain bagi para mahasiswanya selain setelah lulus bekerja, mereka dapat menjadi seorang wirausaha,” tutur Koordinator BSI Entrepreneur Center (BEC) Universitas BSI kampus Tasikmalaya, Recha Abriana Anggraini, Senin (8/3).

Guna mendukung hal tersebut, melalui BEC mahasiswa kampus Universitas BSI dibina serta dibimbing untuk menjadi seorang wirausaha yang nantinya juga dapat membuka lapangan pekerjaan dan membantu mengurangi angka pengangguran di Indonesia.

“BEC tidak hanya membina mahasiswa yang sudah memiliki usaha, tetapi juga mereka yang belum memiliki usaha namun punya tekad yang kuat untuk menjadi seorang wirausaha,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Sebagai langkah awal, BEC selalu memberikan bekal kepada mahasiswa melalui seminar entrepreneur. Hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu membangun mindset yang baik untuk menjadi seorang wirausaha.

“Selain itu, mahasiswa juga dibekali mata kuliah entrepreneurship yang di    dalamnya berisi materi seputar pembangunan mindset, penyusunan proposal bisnis, business model canvas, merintis usaha kecil, hingga pelatihan public speaking dengan cara presentasi mengenai usaha yang telah dirintis,” paparnya.

Ia mengatakan, kegiatan lain dari BEC kampus Universitas BSI Tasikmalaya yakni entrepreneur fair. Dalam kegiatan ini mahasiswa memaparkan usaha rintisannya pada khalayak ramai dan berlatih untuk menjual produknya kepada masyarakat.

“Acara tersebut juga mewajibkan mahasiswa untuk mempromosikan produk yang dimilikinya dan dinilai oleh para juri yang berasal dari civitas akademik Universitas BSI,” katanya.

Ia menambahkan, selain seminar dan entrepreneur fair, BEC juga mengadakan workshop atau pelatihan-pelatihan sebagai pembekalan untuk mahasiswa.  Belum lama ini BEC mengadakan rangkaian kegiatan workshop secara virtual dengan tema yang berbeda setiap harinya. Salah satunya adalah workshop memanfaatkan marketplace sebagai media promosi produk.

“Di Tasikmalaya, BEC Universitas BSI kampus Tasikmalaya telah bekerja sama dengan Perkumpulan Pengusaha Wanita (Perwira) yang membina UMKM di Tasikmalaya. Adanya sinergi dalam event coaching ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mengokohkan usaha rintisannya,” katanya.

Pada  2020, satu kelompok bisnis mahasiswa dari kampus Universitas BSI Tasikmalaya berhasil lolos KIBM dan mendapatkan dana hibah 100 persen. Hibah ini diberikan untuk mengembangkan bisnis mereka.

“Mereka adalah Devifo Studio. Bisnisnya bergerak dibidang industri kreatif meliputi fotografi, videografi, serta desain grafis. Selain mendapatkan dana hibah dari Dikti, semua mahasiswa yang tergabung dalam Devifo Studio juga diberikan beasiswa kuliah oleh Universitas BSI,” tandasnya.

Ia mengatakan, pemberian beasiswa ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada para mahasiswa berprestasi tersebut dan juga untuk memicu semangat para mahasiswa lainnya yang belum berhasil memenangkan kompetisi bisnis.

“Dengan adanya lembaga seperti BEC yang ada di kampus Universitas BSI ini diharapkan lulusan Universitas BSI tidak hanya terpaku untuk mencari pekerjaan tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan, dengan cara menjadi seorang wirausaha,” tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement