Selasa 09 Mar 2021 19:12 WIB

Laki-Laki Itu Bernama Sersan Aprilia Manganang

Saat tumbuh kembang, Aprilia Manganang mengira ia adalah perempuan.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) memperkenalkan Serda Aprilia Manganang via videotron di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa (9/3/2021). Aprilia Manganang diperlkenalkan kembali dengan jenis kelamin laki-laki usai melakukan corrective surgery oleh tim dokter TNI AD.
Foto:

Operasi Korektif

Operasi telah dilakukan terhadap Manganang. Langkah berikutnya ialah mengurus status administrasi yang ia miliki selama ini dan mengubah status jenis kelaminnya menjadi laki-laki. Andika juga akan membahas mengenai tugas yang akan diberikan kepada Manganang.

"Manganang masuk TNI AD dia jadi bintara komunitas ajudan jendral. Dengan kondisi ini, saya dengan staf akan melakukan evaluasi untuk memberi tugas yang pas," tutur Andika.

Menurut Andika, ada dua kemungkinan besar ke mana Manganang akan berlabuh. Pertama, dalam bidang perbekalan dan angkutan. Kedua, dalam bidang kesehatan. Namun, pihaknya juga akan memperhatikan minat Manganang dalam menentukan tugas dia berikutnya.

"Dirhum Angkatan Darat sudah menyiapkan dokumen untuk kita membantu Sersan Manganang mendapat apa yang diinginkan, yaitu kita penuhi semua surat yang ada di UU 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan," kata dia menjelaskan.

Andika berharap Pengadilan Negeri Tondano akan memberikan dan menetapkan perubahan nama dan status jenis kelamin Manganang. Dia pun berharap Manganang akan menjadi seseorang yang memang sudah ditakdirkan untuk dirinya sendiri.

Kemudian, Andika kembali memberikan penegasan dengan menyatakan Manganang bukan transgender maupun interseks. Dia dan tim dokter TNI AD telah memastikan hal tersebut melalui pemeriksaan lengkap di RSPAD Gatot Soebroto beberapa waktu lalu.

"Kami juga tidak ingin rekayasa. Makanya, kita gunakan mekanisme scientist cukup bagus fasilitas kesehatan kami. Dari situ kami berangkat setelah ditemukan, kita jelaskan," kata dia.

Manganang yang masih berada di atas kasur rumah sakit diberikan kesempatan untuk berbicara. Dia menggunakan waktu berbicaranya dengan mengucap banyak rasa syukur. Dia juga berterima kasih kepada Andika yang telah memperjelas apa yang selama ini ia rasakan.

"Saya sangat bahagia selama 28 tahun saya menunggu keinginan saya dan akhirnya tahun ini tercapai. Izin, terima kasih, Bapak (Andika)," kata Manganang yang berbicara melalui siaran virtual.

photo
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) memperkenalkan Serda Aprilia Manganang via videotron di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa (9/3/2021). Aprilia Manganang diperkenalkan kembali dengan jenis kelamin laki-laki usai melakukan corrective surgery oleh tim dokter TNI AD. - (NTARA FOTO/Galih Pradipta)

Memahami Hispopadia

Dikutip dari laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, hispopadia merupakan kelainan yang jumlah kasusnya bervariasi di tiap negara. Prevalensinya adalah satu dibanding 250-300 kelahiran anak laki-laki.

Kemungkinan hispopadia meningkat 13 kali lebih sering pada laki-laki yang saudara dan orang tuanya menderita hipospadia. Hipospadia terjadi ketika perkembangan saluran lubang kemih dan kulit penis terganggu waktu di dalam kandungan. Belum diketahui apa penyebab pastinya.

Secara klinis hipospadia yang sering ditemukan ada tiga macam. Pertama, lubang penis yang terletak pada bagian bawah penis, kedua penis yang menekuk ke arah bawah, dan ketiga kulit penis yang berlebihan di bagian atas penis, meskipun tidak selalu dijumpai pada setiap kasus hipospadia.

Diagnosis penyakit bawaan ini utamanya dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang lainnya akan dilakukan sesuai indikasi.

Terapi pembedahan merupakan satu-satunya pilihan terapi dan direkomendasikan untuk bentuk hipospadia sedang dan berat. Pada hipospadia ringan dengan derajat tekukan pada penis yang berat dan lubang penis yang sempit. Tujuan terapi adalah untuk mengoreksi tekukan pada penis, membentuk saluran kemih, dan menempatkan lubang penis ke ujung jika memungkinkan.

Operasi dapat mulai dikerjakan saat usia anak enam bulan bulan dan diharapkan operasi selesai sebelum usia sekolah. Bila tidak dilakukan operasi rekonstruksi, hipospadia dapat menimbulkan masalah berkemih pada anak, serta dapat mengganggu aktivitas seksualnya saat ia tumbuh dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement