Selasa 09 Mar 2021 18:20 WIB

Satgas: Transparansi Soal Mutasi Covid Bukan untuk Menakuti

Transparasi soal mutasi Covid-19 disebut untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 menegaskan akan tetap transparan terkait perkembangan penularan virus corona di Tanah Air. Termasuk, soal temuan varian baru Covid-19 dari Inggris yang sudah menular di beberapa daerah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, transparansi terkait temuan mutasi virus corona di Indonesia dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Bukan, malah menakut-nakuti masyarakat.

"Bukan semata-mata membuat masyarakat panik. Penelitian terkait karakteristik B117 ini masih sangat terbatas khususnya terkait perubahan perilaku virus. Pemerintah akan terus melakukan penelitian pelacakan genetika atau pemantauan perilaku virus secara konsisten," kata Wiku dalam keterangan pers, Selasa (9/3).

Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan whole genome seguencing (WGS) terhadap 539 sequence genetic. Dari angka tersebut, 515 di antaranya merupakan pelacakan sequence lengkap.

Dari WGS yang dilakukan, ditemukan ada 6 sampel varian VUI202012-01GR-501YV1B117 alias varian baru dari Inggris yang tersebar di empat lokasi pengambilan sampel, yakni 3 sampel di DKI Jakarta, 1 Kalsel, 1 Sumut, dan 1 dari Sumsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement