REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Musim panen padi saat ini tengan berlangsung di beberapa wilayah eks Karesidenan Banyumas. Bahkan di beberapa lokasi areal persawahan, panen sudah selesai. Namun bersamaan dengan musim panen ini, harga gabah di tingkat petani juga anjlok.
Sardi (68), petani asal Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, menyebutkan harga gabah kering panen di tingkat petani saat ini hanya dihargai antara Rp 340.000 hingga Rp 370.000 per kuintal tergantung jenisnya. Sedangkan Gabah Kering Giling, hanya dibeli pedagang dengan kisaran harga Rp 400.000 per kuintal atau Rp 4.000 per kg.
Menurutnya, tingkat harga tersebut sangat jauh dibawah harga saat sebelum panen. Dia menyebutkan, sekitar sebulan lalu, harga GKG masih di atas Rp 520.000 atau Rp 5.200 per kg.
"Hanya dalam waktu sebulan, harga gabah bisa anjok banyak sekali," jelasnya.
Dia menyebutkan, jenis padi yang ditanam kali ini merupakan jenis padi Inpari 32. Dia menyebutkan, hasil panen kali ini cukup baik, sehingga sawah seluas seperempat hektar bisa menghasilkan gabah kering panen sebanyak 1,2 ton. "Hasil panennya sebenarnya bagus. Serangan hama juga tidak banyak. Tapi ya itu, harganya anjlok," katanya.
Anjloknya harga gabah tersebut, juga banyak dikeluhkan petani di Kabupaten Cilacap. Terutama para petani di sentra penghasil padi di Cilacap bagian timur, seperti wilayah Kecamatan Maos, Cilacap, Kesugihan dan beberapa kecamatan lainnya.