Selasa 09 Mar 2021 11:25 WIB

Banjir Hilang, Hama Mulai Serang Padi

Tanaman padi yang diserang tikus rata-rata umur 60 hari-70 hari

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Pascabanjir, areal persawahan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon kini  menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Serangan tersebut berpotensi menggangu produksi padi jika tidak segera diatasi.
Foto:

Nurdin memperkirakan, serangan tikus salah satunya disebabkan tanam yang tidak serentak. Hal itu terutama akibat banjir yang memaksa petani di sejumlah daerah harus tanam ulang.

Selain di Kecamatan Gabuswetan, tikus juga mulai menyerang tanaman padi di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Kecamatan Kandanghaur merupakan salah satu wilayah yang paling parah terdampak banjir pada pekan kedua Februari 2021.

Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur, Waryono, menyebutkan, areal persawahan yang terendam banjir dan harus tanam ulang di wilayahnya ada sekitar 2.030 hektare. Selain itu, adapula sekitar 2.000 hektare lainnya yang terselamatkan dari dampak banjir.

"Tanaman yang selamat inilah yang menjadi sasaran serangan tikus," terang Waryono.

Waryono mengatakan, ada sekitar enam hektare tanaman padi yang mulai diserang tikus. Tanaman tersebut sedang mulai berbulir.

 

Waryono menilai, tikus-tikus yang menyerang lahan pertanian itu berasal dari tikus yang mendiami pemukiman dan bukan tikus sawah. Namun, karena pemukiman yang menjadi tempat tinggalnya kebanjiran, maka tikus-tikus itu bermigrasi untuk mencari makan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement