Senin 08 Mar 2021 12:31 WIB

Jhoni Allen Jabat Sekjen Demokrat Kubu Moeldoko

Max Sopacua belum ungkap susunan lengkap kepengurusan Demokrat kubu Moeldoko.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.
Foto: Antara/Endi Ahmad
Moeldoko (tengah) tiba di lokasi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Berdasarkan hasil KLB, Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jhoni Allen Marbun ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat kubu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Penunjukkan tersebut berdasarkan hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Ya betul (Jhoni ditunjuk menjadi sekretaris jenderal Partai Demokrat kubu Moeldoko)," ujar mantan wakil ketua umum Partai Demokrat, Max Sopacua saat dikonfirmasi, Senin (8/3).

Baca Juga

Namun, Max masih enggan mengungkap susunan kepengurusan lainnya dari Partai Demokrat kubu Moeldoko. Ia hanya menyampaikan bahwa Moeldoko ditunjuk sebagai ketua umum dan Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat.

"Moeldoko ketum, Marzuki Ali ketua dewan pembina," ucap Max.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko telah melakukan hal-hal yang merusak demokrasi dan kedaulatan partai. Ia bahkan menyebut Moeldoko sebagai musuh bersama pihaknya.

"Kita punya musuh bersama hari ini, aktor eksternal yaitu KSP Moeldoko yang berkomplot dengan segelintir kader," ujar AHY sebelum menggelar rapat dengan pimpinan DPD Partai Demokrat, Ahad (7/3).

Baca juga : Jhoni Allen: Moeldoko Ketum Demokrat yang Sah

Ia menyebut, Moeldoko telah bersekongkol dengan segelintir pihak untuk mengambil alih Partai Demokrat. Kader-kader yang mendukungnya juga diiming-imingi oleh imbalan dan jabatan.

"Berkolusi dan mencoba untuk memutarbalikkan fakta, menggulingkan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah berdasarkan Kongres ke-5 tanggal 15 maret 2020," ujar AHY.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement