Senin 08 Mar 2021 11:35 WIB

Demokrat Kaget Gatot Nurmantyo Pernah Diajak Kudeta AHY

Demokrat mengaku baru mengetahui kabar itu setelah disampaikan Gatot Nurmantyo.

Panglima TNI periode 2015-2017 Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Panglima TNI periode 2015-2017 Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku juga pernah diajak melakukan kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, partainya baru mengetahui kabar tersebut setelah diumumkan Gatot.

Herzaky mengatakan, Partai Demokrat kaget dengan klaim yang disebutkan Gatot. Ia tak menyangka sempat ada pihak yang lain ingin merebut Demokrat dari dinasti Cikeas selain oleh Moeldoko.

Baca Juga

"Kami juga baru tahu (tawaran kudeta pada Gatot) dari video yang viral di publik beberapa hari ini," kata Herzaky pada Republika.co.id, Senin (8/3).

Ajakan kudeta terhadap Partai Demokrat pada Gatot disampaikan sebelum Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko ditetapkan sebagai ketua umum versi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara. Herzaky sayangnya enggan memaparkan lebih lanjut soal rencana kudeta yang disampaikan Gatot.

Baca juga : Pemerintah tak Mengawal KLB Partai Demokrat Deli Serdang

"Mungkin bisa ditanyakan ke Pak Gatot langsung," ujar Herzaky.

Herzaky juga menyampaikan, sampai saat ini Gatot belum pernah menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) guna membahas rencana awal kudeta Demokrat. Ia menganggap Gatot tak mau terlibat kudeta karena masih menghargai SBY.

Baca juga : Demokrat Meyakini Kemenkumham tak akan Respons Kubu Moeldoko

"Tidak ada laporan atau pertemuan antara Pak Gatot dan Pak SBY soal tawaran kudeta. Mungkin karena Pak Gatot menolak dan menganggap itu mungkin keterlaluan untuk dilakukan," ucap Herzaky.

Sebelumnya, Gatot mengungkapkan pernah ditawari mengudeta Demokrat dalam video di media sosial. Sayangnya, Gatot tak membeberkan siapa yang menawarinya. Gatot menolak ajakan itu karena SBY merupakan sosok yang telah membantunya meraih prestasi di dunia militer. 

Republika.co.id hingga saat ini masih mencoba menghubungi Gatot untuk meminta kejelasan atas klaim diajak kudeta itu. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada balasan dari Gatot.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement