Ahad 07 Mar 2021 15:48 WIB

Hasil KLB Deli Serdang Didaftarkan ke Kemenkumham Besok

Hasil KLB yang menetapkan Moeldoko sebagai ketum akan didaftarkan ke Kemenkumham.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Foto: Antara
Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat kubu Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko akan mendaftarkan hasil kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Rencananya, hal tersebut akan dilakukan pada Senin (7/3).

"Baru mau masuk kan besok, hasil KLB," ujar salah satu pendiri Partai Demokrat, Hencky Luntungan saat dikonfirmasi, Ahad (7/3).

Baca Juga

Ia mengatakan, Partai Demokrat saat ini memang masih dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun hal tersebut dinilainya akan berubah setelah Kemenkumham memverifikasi hasil KLB Deli Serdang.

"Kalau sudah besok masuk, maka dia (Kemenkumham) akan memverifikasi," ujar Hencky.

Berbicara terpisah, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kongres luar biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai ketua umum adalah ilegal dan tidak sah. Tak segan ia menyebut bahwa kubu Moeldoko sebagai pihak yang hanya ingin memiliki Partai Demokrat, tanpa punya rasa cinta.

"Katanya Saudara Moeldoko itu mencintai Partai Demokrat, katanya ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki. Yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai, tapi ingin memiliki Partai Demokrat," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Ahad (7/3).

AHY pun menyindir senior, kader, hingga mantan kader yang tiba-tiba mencintai Partai Demokrat dan mengusung Moeldoko sebagai ketua umum. Pihak yang disebut nya tak berjuang ketika partai berlambang bintang mercy itu tengah mengemban amanat dari masyarakat.

"Mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Partai Demokrat, padahal kenyataannya ketika kita berjuang mereka ke mana saja. Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita, ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat," ujar AHY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement