REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan menggandeng TNI dan Polri untuk percepatan vaksinasi Covid-19. Menurut dia, TNI dan Polri punya banyak tenaga kesehatan yang dapat diberdayakan untuk melakukan penyuntikan vaksin.
“TNI kita ajak semua supaya bisa menyuntik, karena yang dibutuhkan saat ini orang yang bisa menyuntik vaksin,” kata dia dalam diskusi daring, Kamis (4/3).
Menkes mengatakan, TNI dan Polri punya banyak tenaga kesehatan yang dapat diberdayakan untuk melakukan penyuntikan vaksin. Menurut dia, saat ini yang diperlukan adalah lokasi pelaksanaan vaksinasi.
"TNI kita ajak semua supaya bisa menyuntik, karena yang dibutuhkan saat ini orang yang bisa menyuntik vaksin," tambah dia.
Sebelumnya, Kemenkes menggandeng perusahaan rintisan Halodoc dan Gojek dalam pelaksanaan vaksinasi, khususnya untuk menghadirkan Pos Pelayanan Vaksinasi Covid-19 melalui mekanisme drive thru. Pemerintah saat ini terus melakukan percepatan vaksinasi melalui sinergi dengan berbagai pihak.
Menurut Menkes, beberapa model telah dilakukan antara lain di lapangan, sekolah, gedung olahraga dan mulai dicoba dengan drive thru. Menurut dia, mekanisme drive thru memudahkan bagi para lanjut usia (lansia) sekaligus untuk menghindari kerumunan.
Pada kesempatan itu, Menkes Budi menyatakan tantangan utama dalam upaya vaksinasi adalah jumlah vaksin yang terbatas karena menjadi rebutan di seluruh dunia dan banyak negara belum bisa memulai vaksinasi. "Target kita vaksinasi selesai satu tahun. Enam bulan pertama hanya ada 90 juta dosis vaksin untuk 45 juta rakyat Indonesia," katanya.
Selanjutnya, pada enam bulan berikutnya, sekitar 140 juta orang harus divaksin. "Perlu sinergi dengan berbagai pihak karena Kemenkes tidak bisa melakukan sendiri," ucapnya.