Kamis 04 Mar 2021 18:51 WIB

Pemerintah Buka Ruang Swasta untuk Kejar Produksi Vaksin

Menristek ajak swasta investasi produksi vaksin dengan platform berbeda

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, peluang kerja sama dengan swasta sengaja dibuka lebar agar target produksi vaksin bisa cepat tercapai. Kendati begitu, koordinasi tetap berada di bawah pemerintah karena program vaksinasi Covid-19 sendiri memang diberikan gratis kepada masyarakat.
Foto:

Ia mengatakan, pihak pabrik vaksin juga melakukan uji praklinis vaksin yang dibutuhkan. Setelah itu, mereka melakukan uji klinis, dan tentunya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan uji klinis seperti dari ethical clearance, pemilihan sukarelawan sampai izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji klinis.

"Jadi memang kendali waktu setelah kami menyerahkan bibit vaksin katakan sekitar bulan Maret 2021 itu akan lebih banyak di sisi manufakturing," katanya.

Menristek berharap, pada Maret 2021 bibit vaksin Merah Putih diserahkan kepada PT Bio Farma, untuk kemudian dapat diproses selanjutnya hingga uji klinis. "Harapan kita semua agar Vaksin Merah-Putih dapat digunakan dalam vaksinasi pada tahun 2022," katanya.

Menristek menyatakan dari enam institusi yang melakukan pengembangan vaksin Merah Putih, ada tiga yang kemungkinan bisa segera menyelesaikan bibit vaksin untuk diserahkan kepada pabrik vaksin PT Bio Farma. Yaitu dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.

Untuk memproduksi vaksin, Kemenristek juga akan mengajak perusahaan-perusahaan swasta untuk menambah kapasitas produksi dari PT Bio Farma yang saat ini memiliki kapasitas 250 juta dosis pada 2021. Menristek juga mendorong perusahaan-perusahaan swasta yang berinvestasi dalam produksi vaksin untuk mengembangkan produksi vaksin dengan platform berbeda selain yang dikerjakan PT Bio Farma.

PT Bio Farma saat ini baru baru fokus di dua platform vaksin yakni vaksin terinaktivasi (inactivated vaccine) dan sub unit ptotein rekombinan. Untuk vaksin DNA dan mRNA dan platform lain tentunya membutuhkan investasi baru yang diharapkan bisa dikerjakan oleh pihak swasta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement