Senin 01 Mar 2021 11:53 WIB

Memastikan Vaksinasi Mandiri tak Mengganggu Vaksinasi Gratis

Kadin targetkan 20 juta orang bisa menerima vaksin mandiri.

Sejumlah pekerja sektor pariwisata dan pengemudi ojek daring antre untuk vaksinasi COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu (27/2/2021). Pemerintah juga akan segera melakukan menggelar program vaksin mandiri bagi perusahaan yang ingin membiayai vaksinasi bagi karyawan dan buruh perusahaannya.
Foto:

Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi gotong royong bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Nadia menegaskan pelaksanaan vaksinasi gotong royong dilakukan oleh perusahaan swasta yang berpartisipasi untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada karyawan dan buruh perusahaan beserta dengan anggota keluarganya yang diberikan secara gratis.

"Seluruh penerima vaksin gotong royong tidak akan dipungut biaya apapun, atau tidak perlu ada pembayaran, vaksin diberikan secara gratis oleh perusahaan yang melakukan vaksinasi gotong royong," kata Nadia, Jumat (26/2).

Nadia menyebut bahwa jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan oleh pemerintah dalam program vaksinasi nasional. Dalam hal ini, vaksinasi program pemerintah menggunakan jenis vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer.

"Sehingga dengan ini kita memastikan tidak ada kebocoran vaksin tersebut untuk digunakan dalam program vaksin gotong royong. Vaksinasi gotong royong akan berjalan setelah tersedia vaksinnya. Pengadaan vaksin gotong royong menjadi ranah Kementerian BUMN dan PT Biofarma," kata Nadia. BUMN sejauh ini sudah mengatakan pemerintah akan melakukan pendekatan ke Moderna dan Sinopharm untuk vaksinasi mandiri.

Wakil Ketua Umum bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan, program vaksin gotong royong mendapat sambutan positif dari pengusaha. Shinta mencatat telah ada 7 ribu perusahaan dengan 6,7 juta karyawan yang mendaftar program vaksin gotong royong.

Shinta menyampaikan, target vaksin gotong royong mencapai 20 juta karyawan. Shinta menilai, perusahaan swasta sangat antusias membiayai vaksin gotong royong untuk para karyawan maupun keluarga karyawan. Pembiayaan vaksin lebih hemat ketimbang perusahaan terus menerus melakukan tes covid untuk para pekerja.

Kadin masih menunggu aturan teknis lebih lanjut mengenai jumlah, jenis, dan harga vaksin yang akan diberikan. Shinta mengatakan program pendaftaran vaksin gotong royong merupakan bentuk persiapan Kadin dalam menyambut kedatangan vaksin gotong royong. "Kalau vaksinnya sudah ada, implementasi vaksinasi bisa lebih cepat," lanjut Shinta.

photo
Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin dunia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement