Ahad 28 Feb 2021 20:20 WIB

Perajin Tahu di Kulon Progo Tetap Produksi

Perajin memproduksi tahu meski harus mengurangi ukuran tahu.

Perajin tahu (Ilustrasi)
Foto:

Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kulon Progo Dewantoro mengatakan perajin tahu di Kulon Progo, khususnya di sentra industri tahu di Desa Tuksono semua masih bertahan produksi.

Ia memahami perajin tahu mengurangi ukuran tahu supaya dapat bertahan. Selain itu, untuk mensiasati konsumen tetap membeli tahu dengan jumlah yang sama, dengan ukuran yang lebih kecil.

"Dengan kondisi harga kedelai, dan kondisi pandemi COVID-19, kami bisa memahaminya. Yang terpenting mereka bisa bertahan berproduksi," katanya.

Ia mengakui pihaknya mendapat laporan ada beberapa perajin tempe berskala kecil tidak memproduksi tempe sejak harga kedelai naik di atas Rp9.000 per kilogram. Tingginya harga kedelai tidak seimbang dengan biaya produksi yang dikeluarkan, sehingga mereka memilih tidak berproduksi.

"Ambang batas harga kedelai bagi perajin tahu dan tempe itu pada kisaran Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram. Kalau harga kedelai sudah di atas itu, tentu berdampak pada kemampuan berproduksi dan bertahan dengan kondisi yang ada," katanya.

Mensikapi hal itu, Disperindag Kulon Progo tidak bisa berbuat banyak karena harga kedelai mengikuti harga pasar. Selain itu, kedelai tidak masuk komoditas kebutuhan pokok, sehingga tidak ada campur tangan dari pemkab."Kami hanya bisa memantau perajin tahu supaya tetap bertahan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement