Kamis 25 Feb 2021 16:30 WIB

Kemenhub Siapkan Skenario Penerapan Test Bed E-Pilotage

Pemanfaatan fasilitas kenavigasian VTS dalam kegiatan E-Pilotage perlu ditingkatkan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono
Foto:

Dia menyebutkan, pemanfaatan teknologi VTS  khususnya peranannya sebagai salah satu sarana dan prasarana dalam mengimplementasikan E-Pilotage akan dapat mencapai efektivitas dan efisiensi. Namun saat ini, pemanfaatan fasilitas kenavigasian seperti VTS dalam kegiatan E-Pilotage masih perlu ditingkatkan, dan oleh karena itu harus ada peran yang lebih besar dari VTS dalam memberikan layanan terkait dengan E-Pilotage.

"Aset negara yang nilainya tinggi ini seyogyanya mempunyai kontribusi yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat maritim yang bersinggunangan langsung dengan peran VTS. Kemampuan Sumber Daya Manusia (Operator VTS) pun dituntut memiliki kompetensi yang  dipersyaratkan/bersertifikat," ujarnya.

Dengan demikian, adanya Penyiapan Bersama Skenario Test Bed/Uji Coba E-Pilotage ini diharapkan dapat mewujudkan Sinkronisasi dan harmonisasi keragaman pelayanan, yang dapat menjadi referensi Penyusunan Pedoman untuk pelaksanaan Test Bed/Uji Coba Pemanduan Elektronik (E-Pilotage ) itu sendiri.

"Jelas juga diperlukan adanya Navigation Guideline, sebagai dasar bagi operator VTS maupun nakhoda kapal, saat memasuki suatu perairan Pelabuhan ketika dilakukan kegiatan Test Bed/Uji Coba E-Pilotage. Ini penting untuk memberikan kejelasan informasi situasi dan kondisi yang real diperairan setempat. Sehingga kapal dapat menggunakan rute pelayaran yang aman dan efisien," ujarnya.

 

Saat ini di Indonesia terdapat 23 VTS yang telah berstandar internasional dengan operator yang memiliki kompetensi berdasarkan ketentuan dari International Maritime Organization (IMO) dan International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities (IALA).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement