REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tengah menyiapkan skenario penerapan Uji Coba / Test Bed Pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) di perairan Indonesia. Hal ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran stasiun Vessel Traffic Service (VTS) yang akan disiapkan sebagai salah satu sarana dan prasarana dalam melakukan pemanduan bagi kapal-kapal yang hendak melintas alur pelayaran maupun selat di perairan Indonesia.
Untuk itu, dilakukan Rapat Penyusunan Bersama Skenario Uji Coba/Test Bed E-Pilotage Service yang diikuti oleh 4 (empat) Distrik Navigasi (Disnav) yaitu Palembang, Dumai, Belawan dan Teluk Bayur.
Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono menjelaskan, pemanduan secara elektronik (E-Pilotage) yang dilakukan oleh VTS diminta untuk siap mendukung keamanan dan keselamatan pelayaran kapal. Khususnya, yang berlayar diwilayah perairan pelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran transportasi laut dan peningkatan kegiatan ekonomi.
"Masing-masing distrik navigasi (Disnav) yang mengoperasikanb VTS dapat membagi pengalaman dan hasil kerjanya kepada yang lain untuk saling melengkapi, hingga memperoleh konsep Skenario E-Pilotage Service yang lebih komprehensif," kata dia, dalam acara Rapat Penyusunan Bersama Skenario E-Pilotage Service, di Padang, Sumatera Barat, Kamis (25/2).