Senin 22 Feb 2021 20:30 WIB

Pengamat: Gubernur Harus Berani Benahi Seluruh Sungai

Saat ini hanya 33 persen saluran air yang berfungsi baik.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Warga berjalan di atas jembatan sungai Ciliwung yang arus airnya deras, di Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). BMKG merilis anomali iklim La Nina sedang berkembang di Samudera Pasifik, dampaknya pada Indonesia dapat menyebabkan cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi serta berakibat pada bencana hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor.
Foto:

Dia menambahkan, Gubernur DKI Jakarta sempat menyatakan kalau saluran air Jakarta hanya mampu menampung air hujan dengan curah hujan 100 milimeter (mm)/hari. Sementara, curah hujan kemarin mencapai 226 mm/hari di Pasar Minggu atau 370 mm/hari tahun lalu di Halim Perdanakusuma. 

"Artinya Gubernur DKI harus melakukan rehabilitasi seluruh saluran air kota tersebut dimana saat ini hanya 33 persen yang berfungsi baik. Jadi, semua ini harus cepat dilakukan ya kalau tidak akan berdampak buruk terhadap masyarakat,"kata dia.

Sebelumnya diketahui, Informasi dari BPBD DKI, masih ada 49 RT di DKI Jakarta masih terendam banjir. BPBD DKI Jakarta melaporkan sebanyak 1.722 jiwa masih bertahan di 10 pengungsian pada Ahad per pukul 09.00 WIB. Plt Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menerangkan, banjir di wilayah Jakarta Pusat sudah sepenuhnya surut sejak Sabtu (20/2) malam pukul 21.30 WIB.

Sedangkan di wilayah lainnya masih ada banjir dengan ketinggian air hingga 100 sentimeter (cm). Secara keseluruhan, ada 49 RT yang masih terdampak dari total 30.470 RT yang ada di Jakarta atau 0,161 persen.

"Jumlah pengungsi sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur," kata Sabdo.

Di Jakarta Barat, terdapat lima RW, terdiri atas enam RT dengan ketinggian air 40-70 cm. Di Jakarta Selatan terdapat enam RW terdiri atas 11 RT dengan ketinggian air 40-90 cm.

Di Jakarta Timur terdapat 12 RW terdiri atas 32 RT dengan ketinggian air 40-100 sentimeter. Total pengungsi keseluruhan berada di Jakarta Timur, yaitu 1.722 jiwa dari 514 KK. Kemudian, lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir.

Sabdo mengatakan, empat di antaranya anak-anak dan satu pria lanjut usia. Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan.

 

Selain itu, empat anak-anak terdiri atas tiga anak laki-laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain. "Satu anak perempuan usia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata Sabdo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement