Senin 22 Feb 2021 19:53 WIB

Jokowi: La Nina Bertahan Sampai April, Waspadai Hujan Tinggi

Selain ancaman bencana hidrometeorologi bencana karhutla juga jadi perhatian Jokowi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
 Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rakornas.
Foto: Kementerian Pertanian
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rakornas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap mewaspadai tingginya curah hujan. Fenomena alam La Nina, yang membuat curah hujan di Indonesia lebih tinggi dari biasanya, diprediksi masih akan berlangsung sampai April nanti. Jokowi meminta, seluruh pihak tidak lengah mengantisipasi bencana hidrometeorologi. 

"Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapat hujan menengah tinggi hingga April. La Nina masih akan bertahan hingga semester I ini. Bulan Mei diperkirakan akan jadi fase transisi dari musim hujan ke kemarau. Harus tetap waspada jangan lengah," ujar Presiden Jokowi di sela Rakornas Pengendalian Karhutla, Senin (22/2). 

Namun, selain ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga menjadi perhatian Jokowi. Dia menyampaikan, sejak Januari sampai Februari 2021 ini saja, sudah terjadi 137 kejadian karhutla di beberapa provinsi. 

Jokowi meminta pemda cepat tanggap untuk menyusun langkah pencegahan sebelum transisi musim hujan ke kemarau diperkirakan tiba pada Mei mendatang. Sementara puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus-September 2021. 

"Meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah dan tanah longsor, tapi kewaspadaan kita terhadap ancaman karhutla dan lahan tidak boleh kendor. Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang yang detail," ujar Jokowi. 

Secara khusus Jokowi juga mengapresiasi keputusan Gubernur Riau untuk menetapkan status siaga darurat bencana karhutla di wilayah tersebut selama 259 hari, terhitung sejak 15 Februari sampai 31 Oktober 2021 mendatang. Menurutnya, cara ini merupakan prinsip mitigasi dari sisi payung hukum agar seluruh kebijakan pencegahan dan penanganan karhutla nanti bisa berjalan optimal. 

"Ini bagus. Bersiap-siap jangan sampai nanti administrasinya--payung hukumnya--belum siap, kebakaran sudah membesar dan mau melakukan sesuatu tidak ada paung hukumnya. Saya kira Gubernur Riau benar, didahului dulu," ujar Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement