Senin 22 Feb 2021 15:33 WIB

Polisi Tertibkan Relawan Atribut FPI, Pengamat: Kurang Bijak

Kapolsek sebut penertiban relawan banjir lantaran menggunakan atribut FPI.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Yudha Manggala P Putra
Prosesi penyerahan bantuan untuk korban banjir. Ilustrasi
Foto: Dok. Per
Prosesi penyerahan bantuan untuk korban banjir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sosial dari Universitas Nasional, Nia Elvina menilai, tindakan polisi yang membubarkan relawan beratribut Front Persaudaraan Islam (FPI) saat memberikan bantuan kepada korban banjir di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta Timur kurang bijak. Sebab, kegiatan itu masih dalam rangka tindakan kemanusiaan di tengah musibah banjir.

“Tindakan kemanusian, yakni membantu masyarakat yang terdampak banjir lebih diutamakan dengan tidak melihat label apa pun,” kata Nia kepada Republika.co.id, Senin (22/2).

Menurut dia, seharusnya baik pemerintah maupun petugas gabungan harus bersama-sama membantu masyarakat yang terkena dampak banjir tanpa melihat anggota organisasi masyarakat atau partai politik manapun. Selama mereka melakukan tindakan kemanusiaan, itu tidak apa-apa.

“Yang kita junjung tindakannya, bukan atribut atau label tertentu,” ujar dia.

Lebih lanjut, Nia mengatakan relawan FPI bukan sebagai “musuh” karena mereka juga termasuk rakyat Indonesia. Sementara yang dimaksud “musuh” yang nyata adalah angka korupsi dan kemiskinan yang semakin merajelala.

Baca juga : LSI: Tingkat Kepercayaan Terhadap Jokowi di Bawah Gubernur

Sepeti dilaporkan sebelumnya, petugas kepolisian dan TNI menertibkan sekelompok relawan beratribut Front Persaudaraan Islam (FPI), saat hendak memberikan bantuan kepada korban banjir di wilayah Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar mengatakan, pembubaran itu terjadi pada Sabtu (20/2) lalu.

Kompol Saiful Anwar mengatakan pembubaran terhadap kelompok relawan dilakukan lantaran mereka menggunakan atribut FPI. FPI sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah.

“Kemarin benar karena mereka ikut dengan memakai atribut FPI. Sedangkan segala kegiatan bentuknya FPI kan dilarang, kita tahu sendiri sehingga saya sama Pak Danramil, Pak Kapolres, dan Pak Dandim melarang mereka untuk ikut,” kata Saiful.

Saiful sudah membolehkan kelompok itu memberikan bantuan asalkan mencopot semua atribut FPI yang dikenakan. Namun, mereka enggan melepaskan atribut dan akhirnya dibubarkan. (Baca: Polisi Bubarkan Relawan Beratribut FPI yang Berikan Bantuan)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement