REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi kian canggih, membuat banyak perusahaan membutuhkan sumber daya programmer yang handal. Berbagai lowongan pekerjaan, mencari seorang programmer atau developer semakin mendominasi situs pencari kerja. Bahkan freelancer programmer pun banyak dibutuhkan oleh perusahaan.
Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar workshop mobile programming. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring, Rabu ( 17/2). Sriyadi selaku Kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan skill dan kemampuan mahasiswa dalam bidang programming.
“Pesatnya perkembangan perangkat mobile saat ini, menjadikan kebutuhan terhadap programmer pun meningkat. Sehingga dengan adanya workshop mobile programming ini, akan semakin meningkatkan skill dan kemampuan mahasiswa di bidang programming. Kampus Universitas BSI berkomitmen mencetak mahasiswa untuk jadi programmer handal,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Kamis (18/2).
Workshop ini menghadirkan Ade Hendini sebagai pemateri. Ia merupakan dosen kampus Universitas BSI yang memiliki pengalaman dalam membangun aplikasi berbasis mobile. Ade menjelaskan sejumlah software yang digunakan dalam membuat aplikasi mobile, salah satunya yakni Flutter.
“Flutter merupakan tools pengembangan aplikasi mobile yang sangat tren saat ini. Banyak perusahaan besar yang telah menerapkan Flutter ini kedalam produk digitalnya, seperti Grab, Playstore, Alibaba hingga Ebay,” kata Ade dalam materi yang disampaikan, Rabu (17/2).
Menanggapi kegiatan ini, Muhammad Sony Maulana selaku kaprodi Sistem Informasi kampus Universitas BSI Pontianak berharap workshop mobile programming ini dapat mencetak mahasiswa ataupun lulusan yang mampu jadi programmer handal dan dapat bersaing di industri kerja.
“Saya harap dengan adanya workshop mobile programming ini, dapat mencetak programmer handal yang dapat bersaing di era industri 4.0 dan society 5.0. Di kedua era tersebut aplikasi mobile sangat dibutuhkan untuk mendukung kemajuan masyarakat diera digital” tutup Sony.
Ikuti Whatsapp Channel Republika