Ahad 21 Feb 2021 06:58 WIB

Balita dengan Kelainan Jantung di Muba Segera Dioperasi

Rencana operasi balita itu tiba-tiba disepakati di kantor Staf Khusus Presiden

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Anak balita (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Anak balita (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang balita di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Aishiwa Shaqueena (3) yang lahir dengan kelainan jantung akan lekas dioperasi. Langkah tersebut diambil setelah Bupati Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin, mengetahui hal itu saat bertamu di kantor Staf Khusus Presiden (SKP), Diaz Hendropriyono.

Dodi dan Diaz tengah melakukan pertemuan bersama dengan Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe, di kantor SKP, Kamis (18/2) lalu. Di tengah-tengah pembahasan, Prana menceritakan musibah yang menimpa Aish, panggilan Aishiwa, yang sudah menunggu operasi jantung selama dua tahun lamanya.

Baca Juga

Aish terlahir dengan kelainan jantung sehingga dia tidak dapat beraktivitas sebagaimana anak seusianya. Mereka pun secara mendadak melakukan panggilan video di sela pertemuan itu. Dari sana terlihat jari-jari dan bibir Aish membiru.

"Kita segera bantu, kita lihat setelah pemeriksaan awal kesehatannya lalu kita segera lakukan operasi," ujar Dodi merespons hal tersebut berdasarkan keterangan pers, Sabtu (20/2).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu Musi Banyuasin, yang berada di wilayah pemerintahannya, merupakan rumah sakit kabupaten pertama yang bisa melakukan operasi jantung. Pengoperasian jantung tersebut terbuka kepada masyarakat di beberapa povinsi, khususnya di Sumatera Selatan.

Terkait biaya, Dodi menjelaskan, Aish tidak akan dikenakan biaya sepeser pun. Pihaknya akan melakukan operasi itu dengan menggunakan dana pendampingan atau dengan BPJS. "Kita periksa kesehatannya, setelah itu kita lakukan operasi jantung terbuka, semua dengan semua biaya gratis," kata Dodi.

Melihat itu, Diaz mengapresiasi langkah Dodi yang sangat cepat dalam merespons kebutuhan masyarakat. Menurut Diaz, Dodi telah melakukan tindakan mulia, cepat, tanggap, dan peduli terhadap sesama. “Budi baik Pak Bupati membawa kebahagiaan kepada kedua orang tua. Ini bentuk kehadiran negara, sekaligus kerja sama antar daerah yang layak dijadikan teladan,” kata Diaz.

Mendengar respons dari Dodi dan Diaz, Prana mengaku merasa lega. Selain bersyukur atas langkah yang dilakukan oleh bupatinya itu, Prana juga berterima kasih kepada Diaz yang sudah memfasilitasi pertemuan itu. Menurut dia, hal tersebut merupakan suatu mukjizat yang terjadi di kantor SKP.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement