"Inilah PR kita. Jumlah fasilitasnya masih terbatas, sehingga masih sebagian kecil masyarakat yang sudah merasakan teknologi nuklir di bidang kesehatan ini," kata Rohadi.
Dia menjelaskan, salah satu manfaatnya dalam penanganan Covid-19 adalah nuklir bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit-penyakit dengan baik. Dengan alat yang memanfaatkan tenaga nuklir, dokter bisa memiliki catatan kesehatan pasiennya sehingga lebih mengetahui apakah terdapat komorbid atau tidak.
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Puspinebt ICMI, Kurtubi menambahkan, umat Islam perlu mengambil peran untuk mengembangkan nuklir di Indonesia. Saat ini, ahlinya masih tidak banyak padahal manfaatnya sangat besar di dunia kesehatan masyarakat.
"Waktunya Indonesia untuk bangun. ICMI harus mendukung penuh pemanfaatan tenaga nuklir. Pemanfaatan teknologi nuklir untuk mensejahterakan masyarakat. Jadi untuk kedokteran kita dorong luar biasa. Nuklir untuk bidang pertanian kita dorong, untuk mengawetkan makanan kita dorong," kata Kurtubi.