Sabtu 16 Jan 2021 23:50 WIB

Catatan dan Harapan ICMI di 2021

Butuh lebih kuat lagi sinergi dan kerja sama yang solid antara anak bangsa.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melihat bahwa 2020 merupakan tahun paling berat, tak hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh dunia. Pandemi Covid-19 yang membuat seluruh rencana di seluruh sendi kehidupan terhambat pelaksanaannya.

Perlu cara bertahan dengan beradaptasi dengan situasi dan kondisi saat ini agar 2021 juga menjadi lebih baik. Namun yang terjadi, strategi dan penanggulangan pandemi justru sangat mengkhawatirkan dan terkesan tak sistematis.

"Kita membutuhkan lebih kuat lagi sinergi dan kerja sama yang solid antara anak bangsa," ujar Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2020 dan Outlook 2021, Kamis (14/1).

Berdasarkan perkembangan yang terjadi di Indonesia saat ini, ICMI menyajikan refleksi perjalanan bangsa selama 2020. Serta prospek dan harapan di 2021, mulai dari bidang ideologi, di mana pemerintah hendaknya mengantisipasi perkembangan yang dinamis dan kemungkinan kekuatan dari luar.

Khususnya dalam perspektif kehidupan dan politik. Terutama berkaitan dengan isu munculnya kembali paham-paham yang berpotensi mengesampingkan ideologi Pancasila sebagai Ideologi Indonesia yang bersifat final.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement