Jumat 19 Feb 2021 17:46 WIB

Kapasitas Produksi GeNose C19 Seribu Unit per Minggu

Menristek berharap produksi GeNose C19 meningkat sampai 10 ribu unit per minggu.

Rep: Deddy Darmawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas memasukkan kantong berisi CO2 milik calon penumpang kereta api untuk dites COVID-19 dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/2/2021). PT Kereta Api Indonesia akan menggunakan GeNose C19 untuk tes COVID-19 bagi para calon penumpang kereta api (KA) jarak jauh mulai Jumat (5/2/2021). Hasil tes tersebut kemudian menjadi dokumen syarat perjalanan para penumpang KA.
Foto:

Bambang menegaskan, GeNose C19 tak hanya buatan Indonesia, namun juga inovasi asli Indonesia. Sebab proses dari pembuatan hingga penyelesaian dilakukan di Tanah Air. GeNose C19 juga menggunakan artificial intelligent sehingga jika semakin banyak digunakan maka akan semakin akurat karena data yang diperoleh semakin beragam.

Kendati demikian, Bambang menekankan, dukungan pemerintah terhadap GeNose C19 bukan untuk membandingkan keunggulan dengan tes polymerase chain reaction (PCR). Sebab, PCR lebih digunakan untuk diagnosis. Sedangkan GeNose C19 digunakan untuk screening (pengecekan awal) orang positif Covid-19.

GeNose C19, kata dia, selain untuk di tempat wisata juga dapat digunakan di pusat perbelanjaan. Saat ini, pengelola pusat perbelanjaan menggunakan cek cuhu sebagai metode screening. Hal itu tentu tidak menjamin karena tingginya suhu tubuh manusia bukan berarti mengidap Covid-19.

Sebaliknya, orang yang tertular Covid-19 bisa jadi tidak memiliki suhu tinggi seperti orang tanpa gejala. "Jadi tidak usah cek temperatur, langsung GeNose saja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement