REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjelaskan, terkait perbedaan ideologi antara FPI dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Salah satunya adalah FPI itu beraqidah asy'ari sedangkan ISIS beraqidah takfiri. Maka dari itu, FPI menolak dan menentang ISIS.
"FPI adalah aswaja yang tidak mengkafirkan sesama Muslim apalagi menghalalkan darah Muslim sedangkan ISIS mengafirkan umat Islam non-ISIS dan menghalalkan darah sesama Muslim. ISIS tidak benar, bahkan ngawur. Maka, FPI nyatakan menolak dan menentang ISIS," katanya kepada Republika, Jumat (19/2).
Selain itu, dia menjelaskan, FPI juga memiliki amaliyah maulid, tawassul, tabarruk, dan ziarah kubur. Sedangkan ISIS mengharamkan dan membid'ahkan bahkan mengkafirkan semua amaliyah tersebut.
Lalu, FPI menghormati makam para Nabi dan auliya sedangkan ISIS justru menghancurkan dan mengebom makam para nabi dan auliya. "Di awal munculnya ISIS tatkala terjadi euforia dukung ISIS dimana-dimana. Namun, FPI tetap objektif ternyata dengan berjalannya waktu terbukti ISIS itu tidak benar, maka FPI menolak ISIS,"kata dia.
Sebelumnya diketahui, terdapat video Rizieq Shihab berisi pernyataan mendukung ISIS. Penegakan hukum bisa membuktikan seperti apa hubungan Rizieq dengan ISIS. Saat pembubaran FPI beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD memutar video Rizieq saat orasi menyatakan dukung kepada ISIS.
Video berdurasi lebih dari dua menit tersebut diduga diambil pada 20 Februari 2017. Meski kejadiannya sudah cukup lama, pernyataan Rizieq itu masih bisa diproses hukum.
Sebelumnya, Rizieq Shihab melalui kuasa hukumnya Aziz Yanuar membantah mendukung ISIS dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Menurut Aziz, Rizieq sudah bersikap tidak mendukung ISIS dan JAD sejak 2014.