REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan ketersediaan vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi tahap 2 akan tercukupi. Karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin darurat vaksin atau Emergency Use of Authorization untuk vaksin yang diproduksi PT Bio Farma.
Program vaksinasi tahap kedua pun telah dimulai ditandai dengan vaksinasi bagi para pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Total sasaran vaksinasi mencapai 38.513.446 orang yang ditargetkan selesai pada Mei 2021 mendatang.
Sasaran penerima vaksin tahap 2 ini diperuntukkan bagi warga lanjut usia (lansia), tenaga pendidik, tokoh agama, aparat sipil negara, tenaga keamanan, pelaku pariwisata, pekerja sektor transportasi publik, atlet, wartawan serta pekerja media.
"EUA yang diterbitkan Badan POM ini merupakan upaya untuk memastikan aspek keamanan, mutu dan khasiat dari vaksin, sekaligus upaya mengakselerasi program vaksinasi tahap kedua," kata Wiku saat konferensi pers.
Untuk mencukupi kebutuhan vaksin, Wiku menyebut pemerintah tengah bekerja keras menyediakan vaksin dengan berbagai merk sesuai kebutuhan. Hal ini sebagai komitmen pemerintah melindungi masyarakat dan upaya mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas atau herd immunity.
Baca juga : Jubir: Laporan Keuangan Proyek Din Bentuk Akuntabilitas
Sementara itu, program vaksinasi tahap 1 bagi tenaga kesehatan telah mencapai 1.149.939 per 17 Februari. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi tenaga kesehatan sebanyak 1,4 juta orang.
Agar target sasaran tercapai, Wiku meminta para tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin untuk turut serta berpartisipasi aktif. "Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan dan mencegah terjadinya penularan antara pasien dan tenaga kesehatan saat bertugas," ujar Wiku.