REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada empat model dalam melaksanakan vaksinasi tahap kedua yang ditujukan bagi petugas pelayanan publik. Penerapan model itu ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan para petugas publik yang disasar.
"Jadi memang modelnya untuk vaksinasi petugas publik atau orang yang pekerjaannya ketemu publik seperti wartawan-wartawan ini, nanti kita lakukan dengan empat tipe," kata Budi usai meninjau pelaksanaan hari pertama vaksinasi tahap 2 bagi pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2).
Pertama, modelnya adalah para calon penerima vaksin mendatangi langsung fasilitas kesehatan (faskes) yang sudah ditunjuk sebagai tempat vaksinasi. Untuk diketahui, model seperti ini sudah diterapkan bagi sejumlah tenaga kesehatan pada vaksinasi tahap 1.
Kedua, petugas vaksinator yang mendatangi tempat bekerja calon penerima vaksin. "Seperti TNI-Polri. Kita kasih aja ke mereka, kan mereka bisa suntik sendiri," kata Budi.
Ketiga, petugas vaskinator mendatangi titik keramaian tempat calon penerima vaksin beraktivitas. Model ini lah yang diterapkan hari ini di Pasar Tanah Abang.
"Di Tanah Abang ini pilot project. Kita mencoba dengan orangnya (calon penerima vaksin) tetap, kita (vaksinator) yang datang," kata Budi.
Dia menambahkan, model ketiga ini kendalanya adalah mencari lokasi yang cocok atau layak untuk dijadikan tempat pelaksanaan vaksinasi. "Kalau kita yang datang kan biasanya tempatnya ramai dan belum tentu ada lokasi yang bisa kita pilih," ujarnya.
Keempat, Kementerian Kesehatan membuat suatu tempat untuk pelaksanaan penyuntikan vaksin massal. Para calon penerima vaksin diminta datang ke lokasi itu. "Kalau orang yang datang, mengaturnya lebih enak," kata Budi.
Budi menambahkan, model keempat ini sudah diterapkan ketika pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Istora Senayan, Jakarta, pada awal Februari lalu. "Kemarin kita coba di Istora. Orang yang datang ke sana dan berhasil," ujarnya.