REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang mengatur penempatan para dokter magang untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi para korban bencana banjir di Aceh.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pihaknya fokus menempatkan dokter-dokter magang di Provinsi Aceh terlebih dahulu karena daerah tersebut paling terdampak. Sekitar 300 Puskesmas rusak dan 50 unit di antaranya masih belum bisa diakses akibat bencana.
"Kemenkes kan mengatur penempatan dokter-dokter internship yang sudah selesai sekolahnya. Kita akan taruh di sana (Aceh), memang masalahnya kan belum semua (terbuka aksesnya), masih ada tiga kota yang kemarin baru buka, di Gayo Luwes, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Takengon yang belum tersambung jalan daratnya, sehingga agak susah," kata dia di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Ia berharap, daerah-daerah yang masih terisolasi dan sulit diakses dalam waktu dekat bisa segera terhubung agar dokter, obat-obatan, dan layanan kesehatan dapat masuk.
"Kebutuhan dokter-dokter itu, terutama di Puskesmas-Puskesmas yang dekat dengan pusat-pusat pengungsian, dipastikan harus ada. Sebenarnya bukan hanya dokter, melainkan alat kesehatan juga obat-obatannya karena berdasarkan laporan dari Kementerian Pertahanan, banyak penyakit kulit, diare sama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," ujar dia.
Nantinya, kata dia, 300 dokter magang disebarkan ke tempat-tempat terdampak bencana di Aceh. Para dokter tersebut akan berkeliling melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan medis, utamanya di posko-posko pengungsian.