Selasa 16 Feb 2021 03:40 WIB

Warga Diimbau tidak Ganggu Habitat Buaya Agam

Serangan buaya dipicu warga yang meracuni sungai lebih dulu.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Indira Rezkisari
Buaya. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra, meminta masyarakat lebih hati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu habitat buaya.
Foto: EPA
Buaya. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra, meminta masyarakat lebih hati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu habitat buaya.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra, meminta masyarakat lebih hati-hati dan tidak melakukan aktivitas yang mengganggu habitat buaya. Imbauan itu menyusul kejadian warga yang diserang buaya di Jorong Muaro Putuih, Nagari Tiku V Jorong.

Menurut Ade, serangan buaya karena ada oknum warga yang meracuni sungai. Akibatnya, habitat buaya semakin sempit.

Baca Juga

"Kami telah melakukan identifikasi lapangan dan pengumpulan keterangan, diketahui bahwa ada oknum warga yang mengusik habitat buaya. Kami minta warga agar membatasi aktivitas yang membuat habitat buaya semakin sempit," kata Ade, Senin (15/2).

Ade menjelaskan sebelum adanya peristiwa penyerangan buaya terhadap warga di Nagari Tiku V Jorong, ada laporan bahwa ada aktivitas meracuni sungai. Dan itu dilakukan oleh oknum yang berasal dari luar nagari tersebut. Tujuan meracuni sungai untuk mendapatkan ikan dan udang di lokasi kejadian.

Usai kejadian penyerangan, warga dan BKSDA beberapa kali melihat buaya mengapung dan bereaksi di permukaan air dengan menghempaskan dan membalik-balikkan badan. Untuk menghindari penambahan korban serangan buaya, BKSDA meminta agar nagari setempat membuat aturan untuk melarang aktivitas meracuni sungai dan menggunakan sentrum untuk menangkap ikan. Terutama di lokasi yang menjadi habitat buaya.

Selain itu, Ade mengimbau warga sekitar agar lebih waspada ketika beraktivitas atau lewat di wilayah habitat buaya.

"Sebab buaya merupakan satwa yang aktif pada malam hari. Selain itu menghindari sungai dengan arus tenang serta tidak beraktivitas sendirian," ujar Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement