Ahad 14 Feb 2021 07:45 WIB

Perlunya Solusi Jangka Panjang Jalur Kereta Terendam

Banjir menggenangi jalur kereta api dapat mengganggu perjalanan dan membahayakan.

Karyawan mengukur ketinggian banjir pada lintasan kereta api di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). Akibat banjir setinggi hingga 70 cm tersebut, PT KAI (Persero) DAOP 4 Semarang mengalihkan sejumlah rute perjalanan kereta api.
Foto:

Alternatif solusi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang sempat mengecek kondisi sejumlah objek vital di sektor perhubungan di Kota Semarang yang terdampak banjir menyebut ada dua alternatif untuk mengatasi rel yang masih tergenang air tersebut. Yakni dengan membuat tanggul atau meninggikan rel.

Ia menilai naikkan tinggi jalur rel lebih realistis dibanding membuat tanggul sepanjang jalur rel kereta yang berbiaya mahal. Pada hari ketiga banjir, 8 Februari, akhirnya PT KAI memutuskan untuk memulai pekerjaan peninggian rel yang dinilai terendam air cukup dalam.

Setidaknya terdapat dua titik yang terendam air cukup parah dengan panjang mencapai sekitar 500 meter, yakni di km 2+700 sampai km 3+100 di jalur antara Stasiun Tawang dan Alastuwa.

Proses peninggian rel diawali dengan pekerjaan secara manual oleh para petugas KAI. Pekerjaan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan alat berat untuk menempatkan material untuk menaikkan rel agar tidak terendam air.

Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengungkap bahwa proses peninggian rel tersebut sudah melalui perhitungan oleh teknisi KAI termasuk mempertimbangkan aspek lingkungan hidup di sekitar jalur yang ditinggikan.

KAI tidak ingin rel yang ditinggikan itu justru menyebabkan lingkungan di sekitarnya lebih parah terkena banjir.

Setelah proses pengerjaan yang dilaksanakan sejak Senin (8/2) hingga Selasa (9/2) dini selesai, jalur yang sempat terendam tersebut bisa kembali dilintasi namun dengan kecepatan terbatas 10 km per jam. Kereta pertama yang pertama melintas setelah dibuka yakni KA Maharani jurusan Surabaya-Semarang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement