REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Flyover atau simpang susun yang akan dibangun pada dua titik di tanjakan curam Sitinjau Lauik, Padang, Sumatera Barat diyakini akan mempermudah akses transportasi barang di jalan lintas Sumatera.
"Tanjakan yang sangat curam membuat jalan lintas Sumatera di Sitinjau Lauik berbahaya untuk dilewati terutama oleh sopir yang tidak terbiasa. Flyover akan membuat jalan lebih aman dilewati," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Ia mengatakan akses jalan yang lancar juga akan menunjang kemudahan investasi di daerah. Jalan alternatif dari Jakarta menuju Padang atau sebaliknya tanpa melewati tanjakan Sitinjau Lauik memang ada yaitu melewati Padang Panjang-Padang Pariaman.
Namun harus memutar puluhan kilometer sehingga perjalanan semakin lambat. Sebagian besar sopir truk memilih tetap melewati tanjakan Sitinjau Lauik. Sebagian tetap mengemudi sendiri secara ekstra hati-hati.
Sebagian menggunakan jasa "sopir khusus" yang telah terbiasa dengan medan itu. Mereka biasa mangkal di sekitar tanjakan tersebut. Irwan mengatakan pembangunan flyover akan mempermudah sopir angkutan darat untuk melewati "jalur maut" tersebut.
Kepala Dinas PU PR Sumbar, Fathol Bari mengatakan anggaran untuk pembangunan flyover tersebut sekitar Rp 1,6 triliun. Pemprov Sumbar bersama Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN)III tengah mengupayakan bantuan anggaran dari pemerintah pusat.
"Kita sudah siapkan semua administrasi. Perencanaan, studi kelayakan hingga amdal. Minggu depan kita rapat bersama Kemenko Maritim dan Investasi. Mudah-mudahan dapat lampu hijau," katanya seraya menambahkan, jika disetujui, pembangunan flyover tersebut bisa mulai dilaksanakan pada 2021.