Rabu 10 Feb 2021 06:09 WIB

Top 5 News: Yahudi Mualaf, Pesan Ustaz Maaher, Anies Dijegal

Penolak wacana Pilkada Serentak 2022 dinilai hanya ingin menjegal Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil pihak kepolisian untuk dimintai keterangan terkait pelanggaran protokol kesehatan pada acara Maulid Nabi di Petamburan, Jakarta Pusat yang menimbulkan kerumunan.
Foto:

2. Beredar Video Pesan Terakhir Ustaz Maaher: Dunia Sementara

JAKARTA -- Pendakwah Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia, Senin (8/2) pukul 19.00 WIB. Tak lama setelah Ustaz Maaher meninggal, beredar video tentang almarhum yang memberikan nasihat atau pesan. Dalam beberapa cicitan di Twitter disebutkan, video tersebut merupakan pesan terakhir dari almarhum.

Dalam video tersebut, Ustaz Maaher berkata, banyak manusia yang lalai akan akhirat karena sibuk mengejar dunia. Padahal, kata Ustaz Maaher, dunia hanyalah sementara.

"Betapa banyak manusia sehari-harinya mencari dunia, dia tidak pikir mencari akhiratnya. Dunia sementara, akhirat selamanya," kata Ustaz Maaher dalam video tersebut.

Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Ustaz Maaher yang dalam video tersebut terbaring di ranjang dengan memakai peci putih dan tubuhnya ditutupi selimut berkata, dunia yang didapatkan manusia hanyalah seperti setetes air di lautan.

"Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam datang menyampaikan kepada umatnya, dunia ini tak hanya seperti setetes air laut di tengah samudra. Kalau kau dapat jangan bangga, kalau kau tak dapat jangan kecewa. Kenapa? Karena yang kau dapatkan setetes," kata Ustaz Maaher dengan suara parau.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Pengamat: 'Lawan' Anies dengan Adil

JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi mencermati wacana Pilkada serentak 2022-2023 menggantikan Pilkada serentak 2024 yang diduga demi memberi panggung politik bagi Anies Baswedan. Menurutnya, pertarungan pilpres mestinya dilakukan secara adil.

Terpantau, fraksi di DPR sempat terpecah dalam membahas RUU Pemilu, khususnya soal wacana pelaksanaan Pilkada serentak 2022 dan 2023. Kubu penolak Pilkada 2022-2023 diduga yang ingin menyulitkan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

"Proses pemilihan harus fair dan siapa yang dipilih harus fair. Jangan kemudian alasan takut sama Anies (Pilkada 2022) jadi panggung untuk (Pilpres 2024)," kata Burhanuddin dalam Webinar IPI pada Senin (8/2).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Burhanuddin mengingatkan agar lawan politik Anies bertarung secara adil, yaitu lewat pesta demokrasi. Ia menyayangkan jika pesaing Anies justru berusaha menjegal Anies lewat perubahan regulasi Pemilu.

"Kalau tidak setuju Anies, ya ditantang dalam pemilu yang fair. Jangan aturan mainnya yang disingkirkan. Harusnya, main dalam permainan (pemilu) yang sama," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin menyerukan partai politik untuk menemukan kandidat melawan Anies ketimbang sibuk menyulitkan Anies. "Buatlah calon yang lebih kuat dari Anies," sebut Burhanuddin.

Baca berita selengkapnya di sini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement