REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi Rumah Sakit (RS) rujukan COVID-19 di Sumatera Barat pada Februari 2021 berada di bawah 30 persen. Bahkan, ada RS rujukan di Pariaman yang nyaris kosong.
"Saya dapat laporan tiap hari tentang keterisian tempat tidur RS ini. Rata-rata di bawah 30 persen," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Padang, Selasa.
Ia mengatakan, hal itu bisa menjadi salah satu tolok ukur bahwa penyebaran COVID-19 di Sumbar masih cukup terkendali dengan cara 3T (testing, tracing, treatment). Pemeriksaan sample COVID-19 harian di Sumbar rata-rata 2.000-an dari kapasitas 3.500 lebih perhari. Dengan jumlah itu positivity rate (PR) hingga Selasa (9/2) berada pada 7,41 persen.
Irwan mengatakan, selain 3T, Sumbar juga memiliki piranti hukum berupa Peraturan Daerah (Perda) untuk "memaksa" masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Memakai masker saat keluar rumah sudah menjadi keharusan karena ada ancaman sanksi jika tidak melaksanakan.
"Meski awalnya dipaksa. Namun secara berlahan-lahan mulai ada kesadaran sendiri dari masyarakat untuk memakai masker saat keluar rumah," katanya.
Sementara itu Juru Bicara COVID-19 Sumbar, Jasman membeberkan hingga saat ini sudah 27.661 orang warga setempat yang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu 25.858 orang telah dinyatakan sembuh.
"Persentase kesembuhan 93,48 persen," katanya.
Sementara jumlah pasien yang masih dirawat di berbagai RS di Sumbar mencapai 260 orang.