REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur, Irwan Kurniadi, mengapresiasi kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani persoalan banjir di wilayahnya yang kerap menjadi daerah langganan banjir akibat luapan air dari Kali Sunter.
"Dari tahun 2014 sudah saya katakan banjir penyebabnya selalu dari luapan Kali Sunter, tidak ada yang lain. Tapi, tahun ini itu semua aman dan tidak terjadi banjir (parah) lagi di tempat kami," ujar Irwan Kurniadi yang menjadi Ketua RW 04 Cipinang Melayu saat dihubungi di Jakarta, Senin (8/2).
Menurut Irwan, kinerja dari jajaran Pemprov DKI Jakarta beserta Pemkot Jakarta Timur yang telah menangani banjir di Cipinang Melayu secara menyeluruh, yakni mengatasi banjir seiring dengan pembenahan wilayah hulu Kali Sunter di Cikeas itu sehingga belum terlihat banjir di daerah tersebut.
"Untuk tahun ini, saya apresiasi kerja dari gubernur, saya lihat ada kemauan untuk membenahi Kali Sunter dan mengatasi banjir secara holistik dan menyeluruh. Terlihat dari bagaimana jajaran Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Timur dalam membenahi masalah banjir di Cipinang Melayu dari hulunya, yakni di daerah Cikeas," tuturnya.
Menurut Irwan, Pemprov DKI mengambil langkah tepat untuk memfungsikan Waduk Tiu di Kawasan Pondok Ranggon Cipayung, Jakarta Timur, sehingga air dari Kali Sunter yang biasanya meluap ke permukiman warga di Cipinang Melayu dapat ditampung terlebih dahulu di waduk tersebut dan debit air terjaga dari luapan banjir.
"Keberadaan waduk ini sangat membantu untuk mengurangi debit air, sehingga sampai sini, airnya terkendali dan tidak meluap menjadi banjir," ujar Irwan.
Ke depan, Irwan berharap agar Pemprov DKI melanjutkan proyek normalisasi di bantaran Sungai Sunter, khususnya di RW 04 dan 03 sehingga potensi banjir makin dapat ditekan dan membuat warga aman tenang nyaman serta terhindar dari banjir dari Kali Sunter.