Ahad 07 Feb 2021 00:55 WIB

Pencarian Nelayan Hilang di Perairan Buton Dihentikan

Pencarian nelayan yang sudah dilakukan selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.

Tim SAR gabungan menghentikan pencarian nelayan bernama Sudirman (53) yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapalnya di sekitar Perairan Lasalimu Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Tim SAR gabungan menghentikan pencarian nelayan bernama Sudirman (53) yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapalnya di sekitar Perairan Lasalimu Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Tim SAR gabungan menghentikan pencarian nelayan bernama Sudirman (53) yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari kapalnya di sekitar Perairan Lasalimu Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Pasalnya, selama tujuh hari operasi pencarian, korban belum ditemukan.

"Tidak ada tanda-tanda keberadaan korban,pencarian korban sudah memasuki hari ketujuh namun belum ditemukansehingga sesuai SOP tujuh hari kami belum juga menemukan korban, maka operasi pencarian dihentikan," kata Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Sabtu (6/2).

Baca Juga

Ia menjelaskan, pencarian terhadap warga Desa Mola Bahari, Kabupaten Wakatobi itu dapat dibuka kembali bila ada informasi keberadaan korban. Dengan ditutupnya operasi maka personel yang tergabung dalam tim pencarian dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Sejak hari pertama pencarian, tim SAR gabungan secara berangsur memperluas area pencarian yang melibatkan pihak keluarga namun tidak membuahkan hasil.

"Pencarian terus berlanjut sesuai SOP hingga hari ketujuh. Area pencarian pun diperluas dengan harapan menemukan korban dalam keadaan selamat," katanya.

Korban dilaporkan hilang pada Minggu (31/1) 2021). Ia melaut seorang diri dengan menggunakan "long boat" di sekitar Perairan Lasalimu pada pukul 04.00 WITA. Lalu pada pukul 06.00 WITA "long boat" korban ditemukan oleh dua orang bernama Joni (40) dan Jaser (40) dalam posisi korban sudah tidak berada dalam "long boat"-nya sehingga dilaporkan ke pihak Basarnas Kendari.

Ia menjelaskan, saat operasi SAR timnya mengalami kendala di lapangan yang menghambat pencairan seperti kondisi cuaca dan arah angin yang sering dan cepat berubah di lokasi pencarian. Operasi SAR hari ke-7, melibatkan tujuh orang personel Pos SAR Wakatobi, dan 20 orang keluarga dan nelayan setempat. Alat utama yang digunakan, yakni RIB (sejenis berahu karet) satu unit dan perahu nelayan 15 unit, demikian Aris Sofingi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement