Sabtu 07 Jun 2025 16:01 WIB

Kumpulkan Ahli, Megawati Sebut Banyak Sejarah Indonesia Dipotong pada Era Orde Baru

"Ayo, Pak Menteri Kebudayaan, jangan asal berbicara soal kebudayaan saja," kata Mega.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berfoto bersama Guntur Soekarnoputra saat menyaksikan pameran Gelegar Foto Nusantara di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Dalam rangka memperingati bulan Bung Karno, Guntur Soekarno menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara dengan tema Potret Sejarah dan Kehidupan oleh Guntur Soekarno yang berlangsung pada 7-13 Juni 2025 di Galeri Nasional Indonesia. 
Foto: Republika/Bayu Adji P
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri berfoto bersama Guntur Soekarnoputra saat menyaksikan pameran Gelegar Foto Nusantara di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (7/6/2025). Dalam rangka memperingati bulan Bung Karno, Guntur Soekarno menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara dengan tema Potret Sejarah dan Kehidupan oleh Guntur Soekarno yang berlangsung pada 7-13 Juni 2025 di Galeri Nasional Indonesia. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri mengungkapkan tengah mengumpulkan para ahli sejarah Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meluruskan sejarah Indonesia yang selama ini menjadi versi pemerintah.

Megawati mengatakan, banyak sejerah Indonesia yang dipotong pada era Orde Baru. Salah satunya yang terkait dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (Tap MPRS) Nomor XXXIII/MPRS/1967 Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negada dari Presiden Sukarno.

Baca Juga

"Saya sedang mengumpulkan ahli-ahli sejarah. Ini kebetulan sudah Pak Menteri Kebudayaan, kita boleh berbeda, Bung Karno juga bilang begitu," kata dia di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

Menurut dia, keberagaman itu menjadi dasar untuk membuat semboyan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Karena itu, tidak boleh ada manusia Indonesia yang dibedakan hanya karena adanya perbedaan pandangan.

Megawati menambahkan, saat ini banyak orang yang melupakan sejarah Indonesia. Padahal, Bung Karno selalu berujar agar tidak melupakan sejarah bangsa.

"Katanya, (Indonesia dijajah) tiga setengah abad, saya belum percaya, makanya saya panggil ahli-ahli sejarah, betul nggak sekitar dijajah tiga setengah abad?" ujar Megawati. 

Ia mengatakan, ketika Bung Karno bersama kawan-kawannya berjuang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hal itu digerakkan oleh hati nurani mereka yang tersiksa melihat penderitaan rakyat.

"Mana ada tahu sejarah seperti ini? Ayo, Pak Menteri Kebudayaan, jangan asal berbicara soal kebudayaan saja," kata dia di depan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Ia menegaskan, Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat tinggi. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk terus menggali kebudayaan dan sejarah Indonesia.

Diketahui, Megawati membuka langsung pameran fotografi karya Guntur Soekarnoputra bertajuk "Gelegar Foto Nusantara" di Galeri Nasional Indonesia, Sabtu siang. Kegiatan itu juga dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement