“Tradisi yang memang ada itu kan kalau imlek itu yang muda-muda mendatangi yang tua-tua. Nah ini kan sebuah hal yang sangat riskan, yang muda-muda kalau OTG datang ke yang tua-tua, sementara yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan,” jelas dia.
Ronny menyebut, dalam kasus Covid-19, para lansia memiliki risiko yang lebih tinggi ketika terpapar dibandingkan orang yang berusia lebih muda. Terlebih, apabila mereka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
“Yang tua itu neneknya, kakeknya atau bapaknya mungkin punya penyakit bawaan, didatangi sama yang muda-muda, cucu-cucunya yang kuat-kuat padahal OTG, bahaya kan, kasian dong orang tua kita,” tutur dia.
Dia pun menganjurkan kepada para warga etnis Tionghoa untuk tidak melakukan open house, cukup secara virtual saja. “(Tahun ini) pun tidak perlu melakukan open house, tidak perlu ramai-ramai, pake WhatsApp aja deh, virtual saja,” ucapnya.