Jumat 05 Feb 2021 15:04 WIB

Disebut Demokrat Dukung Moeldoko, Waketum Nasdem: Halusinasi

Nasdem menegaskan belum mendukung siapapun sebagai calon presiden.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem - Ahmad M. Ali
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem - Ahmad M. Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad M. Ali membantah pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng, yang menyebut partainya mendukung Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai calon presiden. Ia mengatakan Nasdem hingga saat ini belum melalukan komunikasi dengan siapapun, termasuk kepada Moeldoko dan Aniea Baswedan terkait Pilpres 2024.

"Halusinasi kali ya, karena Nasdem sampai hari ini belum pernah membangun komunikasi dengan siapapun. Apalagi personal tentang pencapresan 2024," ujar Ahmad.

Baca Juga

Ahmad melanjutkan,Nasdem masih melakukan konsolidasi di internal partai. Sehingga keputusan politik terkait kontestasi di 2024, di mana hal tersebut merupakan kewenangan Surya Paloh sebagai ketua umum.

"Hari ini Nasdem lebih fokus bagaimana bicara konsolidasi internal membuat struktur partai Nasdem secara kelembagaan. Kita belum bicarakan isu politik," ujar Ahmad.

Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mengatakan bahwa Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko disebut telah didukung oleh Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk pencapresan di 2024. Informasi tersebut didapatkan dari kader partai yang disebut bertemu dengan Moeldoko.

Baca juga : Syahwat Politik Moeldoko, Antara Demokrat dan Pilpres 2024

Ia menceritakan, awalnya ada pihak yang menelepon kader Demokrat untuk melakukan pertemuan. Disebut pertemuannya terjadi di sebuah hotel, tetapi yang datang hanya segelintir orang saja.

"Dari kader kami, di situ (pertemuan) Pak Moel cerita bahwa dia memang mau maju di 2024 dan sudah didukung oleh PKB dan didukung oleh Nasdem," ujar Andi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/2).

Setelah diklaim mendapatkan dua dukungan partai tersebut, Moeldoko disebut masih membutuhkan Demokrat. Dari situ timbul wacana untuk menjadi ketua umum partai lewat kongres luar biasa (KLB).

"Butuh Demokrat dia (Moeldoko), siap menjadi ketua umum melalui kongres luar biasa dan sudah diplanning untuk 300 lebih suara," ujar Andi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement