Selasa 02 Feb 2021 15:42 WIB

BNPB Catat 277 Bencana Alam di Awal 2021

Jenis bencana yang terjadi dalam kurun waktu tersebut mayoritas berupa banjir.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Rumah warga ambruk diterjang banjir bandang di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2/2021). Sebanyak 16 rumah warga mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang, tiga rumah diantara roboh serta satu jembatan penghubung antar dusun ambruk.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Rumah warga ambruk diterjang banjir bandang di Desa Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (2/2/2021). Sebanyak 16 rumah warga mengalami kerusakan akibat terjangan banjir bandang, tiga rumah diantara roboh serta satu jembatan penghubung antar dusun ambruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalkulasi ada 277 bencana alam yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 1 Januari hingga 1 Februari 2021. Jenis bencana yang terjadi dalam kurun waktu tersebut mayoritas berupa banjir.

"Sampai dengan 1 Februari 2021 pukul 15.00 WIB, terhitung ada 277 bencana di Indonesia. Mayoritasnya banjir, angin puting beliung dan longsor," tulis BNPB di akun Twitter resminya yang diakses republika.co.id pada Selasa (2/2).

Berdasarkan hitungan BNPB, bencana banjir ada sebanyak 171 kali. Kemudian tanah longsor (48 kejadian), angin puting beliung (45), gempa bumi (6), gelombang pasang dan abrasi (6), kebakaran hutan dan lahan (1). Adapun bencana erupsi gunung berapi dan kekeringan dilaporkan tidak terjadi.

Peta persebaran menunjukkan titik bencana paling banyak terjadi di Jawa Tengah sebanyak 50 titik kejadian. Jawa Barat jadi juara kedua dengan 43 titik kejadian. Menyusul Jawa Timur 42 titik, dan Aceh 30 titik.

"Akibat bencana tersebut telah menimbulkan 191 korban meninggal dunia dan sembilan orang hilang. Lalu korban luka sebanyak 12.042 orang dan ada 1.576.782 korban terdampak yang harus mengungsi,".

Bencana alam turut menimbulkan kerusakan bangunan di berbagai wilayah se-Indonesia. BNPB menghitung sebanyak 44.353 rumah mengalami kerusakan. Rinciannya, 5.219 rusak sedang dan 34.837 rusak ringan.

Data kerusakan selanjutnya yang dipublikasikan BNPB ialah sebanyak 1.206 fasilitas umum rusak. Rinciannya 603 fasilitas pendidikan, 512 fasilitas ibadah, dan 91 fasilitas kesehatan. Kemudian sebanyak 200 kantor dan 72 jembatan mengalami kerusakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement