Sabtu 30 Jan 2021 22:57 WIB

Gus Menteri Minta Fatayat NU Bantu Bangun Desa di Maluku

Menteri Desa meminta rapat kerja Fatayat NU hasilkan sesuatu yang konkret di Maluku

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjadi pembicara kunci pada Rapat Kerja Pengurus Wilayah Fatayat NU Provinsi Maluku di Seram Bagian Barat, Sabtu (30/1). Ia meminta Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam membantu proses pembangunan desa, khususnya di Provinsi Maluku.
Foto: Kemendes
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjadi pembicara kunci pada Rapat Kerja Pengurus Wilayah Fatayat NU Provinsi Maluku di Seram Bagian Barat, Sabtu (30/1). Ia meminta Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam membantu proses pembangunan desa, khususnya di Provinsi Maluku.

REPUBLIKA.CO.ID, SERAM BAGIAN BARAT -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menjadi pembicara kunci pada Rapat Kerja Pengurus Wilayah Fatayat NU Provinsi Maluku di Seram Bagian Barat, Sabtu (30/1). Ia meminta Fatayat NU untuk turut ambil bagian dalam membantu proses pembangunan desa, khususnya di Provinsi Maluku.

"Saya minta Fatayat NU dimanapun berada, untuk menjadi bagian dari proses pembangunan desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan, yang tentunya harus berbasis data," ujarnya.

Gus Menteri, sapaan akrabnya, tengah memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan desa-desa di Indonesia wilayah timur seperti Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, dan Papua Barat. 

Tak hanya Fatayat NU, sebagian besar mitra kerja Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi lainnya juga diarahkan untuk membantu pembangunan desa-desa di Indonesia wilayah timur.

"Tiap hari saya pikirkan bagaimana untuk mengembangkan desa-desa di wilayah-wilayah ini (Indonesia Timur). Kerjasama dengan mitra kerja juga selalu kita dorong untuk ke wilayah ini," ujarnya.

Gus Menteri berharap, rapat kerja Fatayat NU Provinsi Maluku tersebut dapat menghasilkan langkah konkret yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama untuk Indonesia Wilayah Timur. 

Sebab menurutnya, eksistensi Fatayat NU saat ini tidak kalah dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) lain terutama Ormas Perempuan."Fatayat NU ruang geraknya begitu luas. Apalagi melihat arah kebijakan yakni SDGs Desa, keterlibatan perempuan masuk dalam salah satu goal," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement