Sabtu 30 Jan 2021 18:55 WIB

Catatan Longsor dan Potensinya di Jawa Barat

Longsor di Jawa Barat rawan dan berpotensi banyak menelan korban jiwa.

Foto udara bencana tanah longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (12/1/2021).
Foto:

Jika terjadi retakan tanah atau retakan di tembok penahan, lalu ada aliran air yang merembes, maka menurutnya itu adalah tanda-tanda longsoran berbahaya dapat terjadi.

"Dalam kondisi demikain khususnya ketika terjadi hujan lebat, sebaiknya masyarakat yang bermukim di sekitar tebing seperti itu melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," kata Dani sebagai Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat.

Hal itu pun menurutnya dapat diterapkan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Karena bantaran tempat berdirinya bangunan rumah dapat berpotensi mengalami erosi ketika debit air di sungai cukup tinggi.

Pasalnya, kata dia, peran tim BPBD maupun Tim SAR dan petugas lainnya hanya menyumbang 1,8 persen saja. Sebab para petugas itu tidak berada persis di lokasi kejadian ketika bencana melanda.

"Kesiapsiagaan individu, keluarga, dan komunitas mutlak diperlukan dalam membangun masyarakat yang berbudaya tangguh bencana," kata Dani.

Bencana alam berupa gempa, banjir, tanah longsor telah menjadi peristiwa alam yang akrab dengan bumi Indonesia. Fakta geografis menunjukkan kondisi tersebut menjadi bagian yang harus dihadapi masyarakat.

Pengetahuan yang memadai dari masyarakat tentang kondisi alam di lingkungan tempat bermukim karenanya sangat dibutuhkan. Agar dapat dilakukan pencegahan dan mampu hidup berdampingan secara baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement