Jumat 29 Jan 2021 06:03 WIB

Antisipasi Banjir, DKI Siapkan Pengungsian dan Rapid Antigen

Karena pandemi Covid-19, jumlah pengungsi maksimal dalam satu lokasi akan dibatasi.

Rep: Flori sidebang/ Red: Gita Amanda
Petugas Dinas Sumber Daya Air menyelesaikan pembuatan kolam olakan di Jalan Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (28/1). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kolam olakan yang dapat mengaliri air menuju saluran drainase kemudian dialirkan ke saluran penghubung sebagai salah satu upaya untuk mengatasi banjir yang kerap mleanda kawasan Kelapa Gading. Republika/Putra M. AKbar
Foto:

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini atas potensi curah hujan dengan intensitas yang lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang/puting beliung di wilayah DKI Jakarta pada 28 Januari - 2 Februari 2021. Peringatan dini ini berasal dari data BMKG. Masyarakat pun diminta lebih waspada dan mempersiapkan diri.

BMKG telah mengeluarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir/banjir bandang dalam dua hari ini, yakni pada 28 - 29 Januari 2021. DKI Jakarta masuk dalam potensi dampak dengan status Siaga.

BMKG mencatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 94 persen dari 342 Zona Musim saat ini telah memasuki  musim hujan. Hal ini juga telah diprediksi sejak Oktober 2020 lalu, bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021 di sebagian Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

BMKG juga mengeluarkan peringatan waspada gelombang tinggi dengan tinggi 1,25 sampai dengan 2,5 meter terjadi di Perairan utara Banten, Perairan Kepulauan Seribu, Laut Jawa Bagian Barat, Perairan Karawang-Subang dan Perairan Indramayu-Cirebon. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement