REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek) pada 2021 memfokuskan kegiatan riset dan pengembangan pada Prioritas Riset Nasional dan penanganan COVID-19. Salah satu yang menjadi fokus termasuk drone Elang Hitam, pesawat N219, ventilator ICU hingga vaksin Merah Putih.
"Kita akan melanjutkan tahun kedua Prioritas Riset Nasional," kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro dalam Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional 2021, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (28/1).
Program riset dan inovasi nasional pada 2021 juga difokuskan pada kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan yang dilakukan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19.
Sejumlah produk yang ditargetkan untuk penanganan COVID-19 pada 2021, antara lain ventilator ICU, alat pengukur kadar antibodi, peningkatan kemampuan skrining COVID-19, alternatif tes COVID-19 berbasis PCR dengan menggunakan air liur, reagen, teknologi pengolahan limbah akibat COVID-19. Pengembangan vaksin Merah Putih juga menjadi bagian dari fokus kegiatan riset 2021 yang ditujukan untuk kemajuan dan kemandirian bangsa terhadap vaksin COVID-19.
Vaksin dikembangkan berbasis virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang bersirkulasi di Indonesia. Penelitian dan pengembangan vaksin dilakukan oleh para peneliti Indonesia dan diproduksi oleh pabrik vaksin di Indonesia.
Pembangunan ekosistem riset dan inovasi juga menjadi fokus Kemristek/BRIN pada 2021. Hal itu, sebagai upaya pemerintah untuk mengubah paradigma dari ekonomi yang berbasis sumber daya alam menjadi ekonomi berbasis inovasi sebagai salah satu jalan bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap) dan mencapai visi Indonesia pada 2045, yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi.
Kemristek juga fokus pada pengembangan katalis Merah putih, garam industri, dan pesawat amphibi N219A, yang merupakan bagian dari Prioritas Riset Nasional.