Percepatan itu menggunakan e-tiket yang diterima nakes agar bisa mendapatkan suntikan vaksin. Namun, perkembangan terakhir, nakes yang belum mendapatkan e-tiket diminta langsung datang ke fasilitas kesehatan (faskes) yang ditunjuk sebagai pelaksana vaksinasi.
Jika nama nakes tersebut ada dalam daftar sistem informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan, maka langsung disuntik vaksin.
"Tapi faskesnya memang DKK yang mengatur, kenapa kami atur karena untuk mempertimbangkan jumlah vaksin yang kami distribusikan," jelasnya.
Karenanya, dia berharap para nakes benar-benar memanfaatkan kesempatan dan kemudahan yang diberikan tersebut. Sebab, para nakes di daerah lain masih mengantre untuk mendapatkan vaksinasi.
"Mudah-mudahan hari ini kalau datang semua itu ada 1.700-an nakes. Bagi saya yang penting bukan capaian tertinggi, tapi saya mempunyai kepastian semua nakes dan pendukungnya sudah tervaksin," ujarnya.
Di sisi lain, DKK menambah lima faskes sebagai pelaksana vaksinasi Covid-19. Berarti totalnya ada 38 faskes yang melayani vaksinasi, dari semula 33 faskes.
Hal itu mempertimbangkan sasaran vaksinasi tahap kedua, ketiga dan keempat yang lebih luas. DKK juga telah menghitung kemampuan faskes tersebut dengan jumlah penduduk di Solo.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
