Rabu 27 Jan 2021 06:57 WIB

Emil: Banyak Pengusaha Pindah Lalu Kembali Lagi ke Jabar

Pengusaha yang kembali berinvestasi menganggap infrastuktur di Jabar sangat mendukung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
Foto:

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, capaian investasi Jabar harus dicontoh oleh provinsi lain. "Investasi Jabar terbanyak, provinsi lain perlu belajar dari Kang Emil. Apakah karena ada infrastruktur pendukung seperti Pelabuhan Patimban atau apa, sehingga menarik datangnya investor ke Jabar," katanya.

Bahlil mengatakan, pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada investasi dan konsumsi. Saat ini investasi memberikan andil sebesar 30 persen sementara konsumsi sebesar 57 persen, bagi pertumbuhan ekonomi.

Namun demikian, kata dia, investasi akan menjadi pintu masuk untuk peningkatan konsumsi yang masif. Jabar menjadi provinsi dengan nilai investasi terbanyak secara nasional telah memberikan andil bagi pertumbuhan ekonomi. "Jika ada investasi maka akan ada penyerapan tenaga kerja, memberikan  penghasilan dan kepastian pendapatan, sehingga konsumsi masyarakat meningkat," katanya.

 Karena, kata dia, tidak bisa hanya mengandalkan dari lapangan pekerjaan yang disediakan oleh negara, menjadi PNS atau pegawai BUMN, maka perlu peran swasta melalui investasi.

 Ia menyebutkan target investasi pada 2020 telah mencapai target. Dari perubahan target menjadi Rp817,2 triliun, BKPM mendapat Rp826,2 triliun atau 101,1 persen dari target.

 Berdasarkan catatan BKPM, pada kuartal I/2020 capaian PMA (Penanaman Modal Asing) sebesar Rp 98 triliun dan PMDN (Dalam Negeri) Rp 112,7 triliun. Kuartal II perolehan PMA dan PMDN turun. Asing Rp 97,6 triliun dan dalam negeri Rp 94,3 triliun.

Lalu periode selanjutnya saat pemerintah mulai mengurangi pembatasan sosial, realisasi naik. PMA lebih tinggi dari PMDN yaitu Rp 106,1 triliun dan Rp 102,9 triliun.

Kuartal akhir tahun ketika UU Cipta Kerja disahkan dan kepastian adanya vaksin kembali membuat PMA lebih tinggi dari PMDN. Besaran modal asing Rp 111,1 triliun dan dalam negeri Rp 103,6 triliun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement