Oleh : Reiny Dwinanda*
Pengkondisian pula yang bisa menghindari Raffi Ahmad dari menghadiri pesta usai menerima vaksin Covid-19. Secara hukum, acara pesta ulang tahun yang dihadirinya memang sudah dinyatakan tak melanggar aturan.
Kasus Raffi terdahulu 11-12 dengan Koster. Tak semestinya pembatasan jumlah tamu dan rapid test antigen dijadikan sebagai tameng untuk berkelit.
Ada kesan yang harus dijaga. Ada pesan gamblang yang dipancarkan dari pernyataan "telah mematuhi protokol kesehatan". Apalagi, rapid test antigen tak menjamin 100 persen orang negatif Covid-19. Masih ada celah karena sensitivitas alat rapid test antigen sekitar 80 persen dan specificity-nya sekitar 97 persen.
Sudah rapid test antigen bukan berarti aman makan bersama, mencopot masker untuk sekadar berfoto bareng, atau menanggalkan masker saat nyanyi bareng.
Raffi merupakan selebritas pertama yang menerima vaksin Covid-19. Kalau sesuai jadwal, pada Rabu (27/1), dia akan menerima dosis kedua berbarengan dengan Presiden Jokowi. Mudah-mudahan, kali ini, Raffi sudah mendapatkan edukasi lebih mendalam cara membawakan diri sebagai influencer perwakilan milenial.
Kasus Covid-19 sudah tembus satu juta, belum lagi genap setahun sejak kasus pertama terkonfirmasi pada Maret 2020. Ini baru akhir Januari. Kita tak bisa lengah dan membiarkan hal-hal dari masa lalu menyulitkan kehidupan kita sekarang. Ayo, move on! Supaya bisa jadi teladan buat semua anak bangsa.
*penulis adalah jurnalis republika.co.id
Ikuti Whatsapp Channel Republika
